Mimpi Buruk: Gog Dan Magog



Gog dan Magog adalah istilah 2 bangsa yang akan muncul pada akhir zaman, mereka dikisahkan memiliki kekuatan super sebagai perusak dan kehidupan di muka bumi, apa yang dilewatinya akan musnah para pasukanya akan berperang melawan nabi isa di bukit Tursina. Kisah tentang Gog dan Magong terdapat dalam ajaran agama Yahudi, Kristen, dan Islam.

Dalam ajaran agama islam di kisahkan tentang Yakjuj dan Makjuj dan dibanyak negara diantaranya adalah legenda rakyat Britania Raya. Menurut Ibnu Katsir menjelaskan bahwa mereka adalah keturunan nabi Adam.as atau nabi Nuh.as dari keturunan Yafits yakni nenek moyang dari bangsa Turk yang terisolir dan terasing di benteng besar yang dibangun oleh Dzulkarnaen.Magog bin Yafits bin Nuh bin Lamak bin Matusyalih bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qianan bin Anusy bin Syits bin Adam. Mereka keturunan manusia yang berhijrah ke utara yaitu eropa dan Rusia selatan, keturunan Sam membentuk bangsa arab dan sekitarnya, keturunan Ham yang hitam membentuk bangsa afrika.

Dalam Al-Quran disebutkan 2 kali yaitu surat Al-Anbiya dan surat Al-Kahfi dikisahkan bahwa Dzulkarnaen dalam perjalanan di suatu tempat antara dua gunung menemukan suatu suku yang tidak dikenali bahasanya mengadukan akan adanya ancaman dari Yakjuj dan Makjuj dan meminta Dzulkarnaen membangun tembok untuk melindungi dari kejahatan 2 bangsa yakni Yakjuj dan Makjuj. Walaupun masih keturunan nabi Adam.as mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa ciri utamanya adalah perusak dan jumlahnya sangat besar, sehingga bila turun dari gunung seakan seperti air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara atau fasih, bermata kecil, berhidung kecil, merah kulitnya, wajahnya lebar seperti perisai.

Rasulullah bersabda:”Kalian mengatakan tidak ada musuh, padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Yakjuj dan Makjuj, lebar mukanya, kecil(sipit) matanya, dan ada warna putih dirambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai”(HR.Imam Ahmad).

Comments

Popular Posts