Pesawat Hipersonik Wu-14 Pembawa Hulu Ledak Nuklir Cina
Kedigdayaan Negeri Tirai Bambu, Cina dalam bidang militer terbarunya kini semakin mengungguli negara Amerika Serikat dan negara maju di seluruh dunia, sehingga negara-negara yang merasakan sebagai pesaing kini semakin was-was dengan kemajuan tersebut. Pentagon melalui juru bicaranya mengumumkan bahwa Cina tengah menguji kendaraan hipersonik, yang mampu membawa hulu ledak nuklir dan menembus sistem pertahanan yang ada. Hal ini tentu menjadi kewaspadaan tersendiri bagi AS. "Kendaraan hipersonik yang diberinama Wu-14 oleh AS terdeteksi terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara, dalam uji penerbangan di Cina pada hari Kamis 9 Januari" pejabat Pentagon memberikan pernyataan kepada Washington Beacon, dengan menyembunyikan rinciaannya.
Ini membuat Cina menjadi negara kedua setelah AS yang berhasil menguji kendaraan hipersonik, yang mampu membawa hulu ledak nuklir pada kecepatan di atas 10 March. Kemampuan ini tentu membuat negara manapun tidak akan siap untuk bereaksi terhadap serangan mengejutkan tersebut, jika hal itu terjadi. Dan ini akan menjadi kekuatan senjata Cina di masa mendatang.
Pesawat hipersonik tersebut bekerja saat mencapai ketinggian tertentu, lalu dengan cepat ia akan menukik menuju sasarannya dengan kecepatan hingga 10 March atau sekitar 12.359 kilometer perjam. Negara-negara seperti India dan Rusia juga tengah mengerjakan proyek pesawat dengan kecepatan hipersonik. Pada tahun 2010, AS menguji Lockheed HTV-2 yang mampu mencapai kecepatan hingga 20 March.
Dengan uji yang dilakukan Cina, tentu akan mempersempit kesenjangan di bidang alih teknologi, terutama militer masing-masing negara. Dan proyek in tentu menelan biaya yang tidak sedikit. Diperkirakan, Cina memperkerjakan sekitar 100 tim dari berbagai lembaga dan universitas dalam proyek tersebut. Selain itu, Cina juga tengah membangun terowongan yang mampu meluncurkan pesawat hingga kecepatan March 15. Namun bagaimana pun, AS tetap memimpin dalam kemajuan teknologi militer.
Dengan uji yang dilakukan Cina, tentu akan mempersempit kesenjangan di bidang alih teknologi, terutama militer masing-masing negara. Dan proyek in tentu menelan biaya yang tidak sedikit. Diperkirakan, Cina memperkerjakan sekitar 100 tim dari berbagai lembaga dan universitas dalam proyek tersebut. Selain itu, Cina juga tengah membangun terowongan yang mampu meluncurkan pesawat hingga kecepatan March 15. Namun bagaimana pun, AS tetap memimpin dalam kemajuan teknologi militer.
Tapi dengan uji coba yang dilakukan Cina, dibuat tidak bisa tidur dan juga tentu AS tidak lagi berjalan sendiri dalam mengembangkan persenjataan canggih dan modern sebab adanya dukungan dari persekutuan NATO inilah yang membuat AS tetap eksis.
Comments
Post a Comment
WeLcOmE TO My SiTeS