Jalan Terbaik Menuju Surga illahi



Ya Allah anugerahkan kami untuk jihad dan meraih kesyahidan dalam rangka membela Islam. Ya Allah Mudahkanlah jalan menuju medan jihad dan kesyahidan. Agar kami bisa berkumpul dengan teman-teman terbaik.
“ Dan Katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. “ (QS: Al-Kahfi: 29)
“ Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97).
Apabila nyawa telah tercabut, maka terputuslah semua amal kecuali 3 perkara :
1. Shadaqah Jariyah
Yakni orang bershadaqah dengan sesuatu lalu sesuatu itu berlangsung. Yang paling baik adalah berbentuk masjid. Pahala amalnya akan mengalir siang dan malam karena kaum muslimin akan selalu tinggal di dalam masjid ketika mereka shalat, membaca al quran, belajar dan mengajarkan ilmu syar'i, dan lain-lain.
2. Ilmu yang bermanfaat
Inilah shadaqah yang paling luas, paling mencakup dan paling bermanfaat, yaitu ketika seseorang meninggalkan ilmu sepeninggalnya yang terus dimanfaatkan oleh kaum muslimin. Pahalanya akan terus mengalir karena orang memanfaatkan ilmu yang diwariskannya. Seperti kitab-kitab para Ulama, dan lain-lain.
3. Anak shalih yang mendoakan
Yakni anak yang shalih, yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya setelah mereka berdua meninggal. Semoga Allah jadikan kita termasuk anak-anak yang shalih yang bisa mendoakan kedua orang tua kita kelak setelah mereka tiada. Amin
ﻭﺁﺗﺎﻛﻢ ﻣﻦ ﻛﻞ ﻣﺎ ﺳﺄﻟﺘﻤﻮﻩ ﻭﺇﻥ ﺗﻌﺪﻭﺍ ﻧﻌﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﺗﺤﺼﻮﻫﺎ ﺇﻥ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻟﻈﻠﻮﻡ ﻛﻔﺎﺭ
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." QS.Ibrahim : 34.
Kita wajib bersyukur atas nikmat Allah, sebagaimana Allah SWT perintahkan di dalam Al-Quran :
ﻓﺎﺫﻛﺮﻭﻧﻲ ﺃﺫﻛﺮﻛﻢ ﻭﺍﺷﻜﺮﻭﺍ ﻟﻲ ﻭﻻ ﺗﻜﻔﺮﻭﻥ
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." QS. Al Baqarah : 152
Sungguh telah banyak contoh dihadapan kita mereka yang dahulu amat bersemangat diatas jalan yang haq, namun lambat laun mengendur urat-urat semangat yang dulu terpancar di wajahnya. Bahkan, ia tampak layaknya orang yang tak pernah dikenalkan hidayah. Ah. Hati manusia itu memang lemah.. Allahul musta’an. Ujian yang datang silih berganti, cobaan yang mendera, terkadang menjadi sebab berjatuhannya orang-orang di jalan kebenaran yang seharusnya ditempuh sampai mati. Tekad awal yang sudah dibulatkan untuk meniti dan meneladani golongan yang selamat, langkah yang diayunkan untuk menapaki jalan yang Allah ridhai, tak jarang kandas ditengah jalan karena tak kuasa menahan pahit-getirnya perjuangan.
Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan Din Allah atau menjaga Din tetap tegak, dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. Jihad yang dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, menyucikan qalbu, memberikan pengajaran kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi.
Orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam dari golongan Muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang mengikuti jejak mereka dalam berbuat kabajikan, maka Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada-Nya. Allah menyiapkan surga bagi mereka. Di bawah surga mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Demikian itulah keberuntungan yang besar bagi penghuni surga. (QS At-Taubah[9]100)
Allah begitu mengangkat setinggi-tingginya orang mukmin yang pergi berjihad,Sesungguhnya surga memiliki seratus (100) derajat (tingkat) yang dipersiapkan oleh Allah kepada orang-orang yang berjihad fii sabilillah, perbandingan antara satu derajat yang lain seperti antara langit dan bumi. Jika kalian memohon kepada Allah, maka mintalah surga Firdaus, karena ia adalah tempat yang berada di tengah-tengah, tapi derajatnya paling tinggi, diatasnya terdapat arasy Tuhan dan memancar darinya sungai-sungai surga
“Pokok urusan adalah Islam, tiangnya itu shalat, sedangkan puncaknya [adalah jihad.” (HR. Al-Tirmidzi)
Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam bersabda ,”Tingkatan keislaman yang paling tinggi adalah jihad di jalan Allah. Tidak ada yang dapat meraihnya kecuali yang paling utama di antara mereka (HR Thabrani)
Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang memohon mati syahid kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan kejujuran, maka Allah akan mengantarkannya ke derajat kematian sebagai seorang syahid, kendati dia meninggal di atas tempat tidurnya (HR Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Begitu tingginya nilai jihad sampai-sampai Allah menghadiahkan bagi sang syahid untuk memberi syafaat 70 orang keluarganya ke surga Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam bersabda, “Seorang yang mati syahid akan mendapatkan tujuh perkara dari Allah. Pertama, dosanya diampuni pada tetasan pertama dari darahnya. Kedua, tempat untuknya diperlihatkan dalam surga. Ketiga, di hiasi dengan perhiasan iman. Keempat diselamatkan dari azab kubur. Kelimat, diselamatkan dari bencana dahsyat. Keenam, mahkota keangungan dipakaikan di kepalanya. Mahkota itu terbuat dari yaqult yang lebih baik daripada dunia berserta segala isinya, di juga dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari surga, ketujuahm dia juga bisa memberikan syafaat kepada tujuh puluh orang dari karib-kerabatnya (HR Imam Ahmad dan Thabrani)
Allah berfirman, “Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami (QS Al-Ankabut[29]69)
Allah menjanjikan dua hal kebaikan orang yang berjuang; kemenangan atau mati syahid Katakanlah, padahal kami berada pada salah satu dari dua kebaikan yaitu menang atau mati syahid (QS At-Taubah 52)
Wahai orang-orang yang beriman, maukah Aku tunjukkan kepada kalian perdagangan yang menyelamatkan kalian dari adzab yang pedih di akhirat? (QS. Ash-Shoff [61]: 10)
Sungguh Allah membeli jiwa dan harta orang-orang mukmin dengan pahala surga. Mereka telah berperang untuk membela Islam, lalu mereka membunuh atau dibunuh. Janji pahala surga ini termaktub dalam Taurat Injil dan Al-Qur’an. Wahai kaum mukmin siapa saja di antara kalian yang memenuhi janjinya kepada Allah, bergembiralah dengan bai’at yang telah kalian lakukan dalam perjanjian itu. Demikian itu adalah keberuntungan yang amat besar bagi para syuhada (QS At-Taubah 111)
Wahai kaum mukmin, apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga? padahal Allah belum membuktikan siapa di antara kalian yang benar-benar berjihad, rela berkorban untuk membela agama Allah dan sabar.” (QS. Ali Imran : 142)
Wahai Muhammad, katakanlah kepada kaum mukmin. “Jika bapak-bapak kalian, anak-anak kalian, saudara-saudara kalian, istri-istri kalian, kerabat-kerabat kalian, harta kekayaan yang kalian peroleh, perdagangan yang kalian khawatirkan kehancurannya dan tempat-tempat tinggal yang kalian senangi, lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta jihad untuk membela agama-Nya maka tunggulah turunnya adzab Allah menimpa kalian.” Allah tidak memberi hidayah kepada kaum yang lebih mencintai kesenangan hidup di dunia (QS At-Taubah [9] 24)
Wahai kaum mukmin, kalian diwajibkan berperang, padahal kalian tidak menyukainya. Barangkali kalian membenci sesuatu perintah agama, padahal perintah itu lebih baik bagi kalian. Barangkali kalian mencintai sesuatu yang dilarang agama, padahal sesuatu yang dilarang lebih buruk bagi kalian. Allah mengetahui, tetapi kalian tidak mengetahui akibat buruk dari mengabaikan perintah atau larangan agama. (QS Al-Baqarah 216)
Orang-orang mukmin yang tinggal di rumah tidak mau ikut berperang, padahal ia tidak ada halangan, tidak sama martabatnya dengan orang-orang mukmin yang berjihad untuk membela Islam dengan harta dan jiwa mereka. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya satu derajat atas orang-orang yang tetap tinggal di rumah. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala di akhirat. Allah lebihkan orang-orang yang berjihad dengan pahala yang sangat besar atas orang-orang yang tetap tinggal di rumah. Di surga, Allah lebihkan orang-orang yang berjihad beberapa derajat. Allah juga berikan pengampunan dan rahmat kepada mereka. Allah Maha pengampun dan Maha Penyayang kepada orang mukmin yang tetap tinggal dirumah (QS An-Nisa[4]95-96)
Barangsiapa yang meninggal dunia dan belum berperang dan tidak menggerakkan hatinya untuk berperang maka ia mati di atas cabang kemunafikan (HR Muslim)
Siapa saja yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya di akhirat kelak ia akan bersama-sama dengan para nabi, orang-orang yang jujur dalam beriman, orang yang mati syahid dan orang-orang shalih yang telah Allah beri nikmat. Mereka itu adalah teman-teman yang sangat baik bagi orang-orang mukmin. (QS. An-Nisa 69)


































Comments

Popular Posts