Angkatan laut AS Menggunakan Perintah Baru Untuk Operasi Di Laut Cina Selatan

UPDATED: Oct 25, 2016 00:51AM

Kapal perusak Angkatan Laut AS USS Decatur berlayar menuju Jembatan Coronado di San Diego. (Berkas foto)

WWIII - Angkatan Laut AS untuk pertama kalinya akan mengunakan pusat komando di daratan AS untuk melakukan operasi di Laut Cina Selatan, menurut laporan, merupakan indikasi bahwa Washington berencana untuk meningkatkan kehadirannya di kawasan itu.

Perusak USS Decatur yang dipandu rudal, akan berlayar dekat dengan pulau-pulau Cina di laut hari Jumat lalu, berada di bawah perintah dari markas Armada Ketiga Angkatan Laut di San Diego, Reuters melaporkan hari Selasa, mengutip 2 sumber berbicara tanpa menyebut nama.

Menurut laporan itu, ini adalah pertama kalinya bahwa operasi itu dikendalikan langsung dari tanah AS, bukan perintah Seventh Fleet Angkatan Laut AS di Jepang. "Ini adalah iterasi pertama dari operasi yang akan jadi lebih teratur," kata salah satu sumber, yang akrab dengan tujuan reorganisasi.

Langkah ini memungkinkan AS untuk melaksanakan misi simultan di 2 front di Asia, salah satu sumber mengatakan bahwa ini, menunjuk ke semenanjung Korea dan Filipina sebagai contoh.

Mengikuti misi pekan lalu, Komandan Ryan Perry, juru bicara Armada Ketiga di San Diego, menegaskan perubahan perintah, yang mencatat bahwa basis San Diego akan mengontrol operasi masa depan dengan 3 kapal Permukaan Action Group (SAG) yang dikerahkan untuk Laut Cina Selatan 6 bulan lalu.

Sebuah MK gun 45 5 inch ditembakkan selama latihan meriam kapal perusak yang dipandu rudal USS Decatur di Laut Cina Timur, 22 Agustus 2016. (Foto AFP)

Tahun lalu, Armada Pasifik AS Laksamana Scott Swift telah mengisyaratkan untuk menghapuskan sebuah batas administrasi memisahkan ketiga dan armada ketujuh. Sebelum itu, kapal Armada Ketiga menyeberangi garis harus menerima perintah dari markas Armada Ketujuh.

Para pejabat dari militer AS mengatakan kepada Reuters awal tahun ini kapal Armada Ketiga sedang dalam perjalanan mereka ke Asia Timur. AS telah lama berusaha membatasi pengaruh maritim Cina yang berkembang di laut, lebih dari sebagian besar Beijing mengklaim kedaulatan.

Selain itu, AS telah mencapai negara-negara tetangga laut, yang memiliki klaim tumpang tindih berkaitan dengan laut, dimana $5 triliun dari pusat perdagangan kapal melewati setiap tahun. Cina pun tidak terlihat baik atas kehadiran militer AS di dalam kawasan itu, Washington mengatakan Cina hanya membangkitkan ketegangan regional.

Comments

Popular Posts