Negara Islam Menggunakan UAV Untuk Menyerang Pasukan Perancis Dan Kurdi Di Irak

Militan Negara Islam (ISIS) menggunakan sebuah kendaraan udara tak berawak (UAV) dengan bahan peledak untuk menyerang dan melukai dari pasukan khusus Perancis dan membunuh pejuang Kurdi di Irak utara, hal ini dilaporkan pada tanggal 11 Oktober.

Menurut dari Le Monde dan sejumlah profil tinggi media barat lainnya, dua tentara dari elit CPA 10 Unit para-komando Perancis luka parah dalam serangan itu, yang terjadi di dekat kota Irbil pada tanggal 2 Oktober, sementara 2 pejuang Peshmerga Kurdi tewas.

Pemerintah Prancis belum mengomentari insiden yang dilaporkan, telah melihat 2 CPA dari 10 para-komando medis yang dievakuasi kembali ke Prancis untuk pengobatan. Salah 1 dari 2 dikatakan dalam kondisi kritis.

Le Monde mencatat bahwa UAV telah dicegat oleh pasukan Perancis dan Kurdi, ketika itu meledak menyentuh tanah (ukuran dan sifat dari UAV itu tidak terungkap). Menurut laporan, 2 CPA dari 10 para-komando hingga belasan tentara Prancis lain dari pasukan khusus pada 1er Resimen de Parachutistes d'Infantri de Marine (1 RPIMa) telah dievakuasi setelah insiden tersebut, meskipun tidak jelas apakah ini karena luka yang diderita atau sebagai pencegahan terhadap serangan lebih lanjut.

Perancis memiliki jumlah yang tak diungkapkan di pelatihan tentara dan mentoring pasukan Peshmerga di utara Irak di bawah naungan Task Force Hydra. Lebih luas upaya Prancis melawan Negara Islam di Irak dan Suriah ditunjuk Operasi 'Chammal'.

Comments

Popular Posts