Update Perang Dunia III: Putin Meluncurkan Rudal Nuklir Dari Kapal Selam Di Laut Barents, Memicu Ketakutan Perang Global
Kekhawatiran lebih memicu perang global ketiga pada hari Kamis setelah Rusia meluncurkan rudal Topol tercepat di dunia dari kapal selam di Laut Barents, sebagai bagian dari serangkaian tes balistik. Namun, pada hari yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan semua pejabat dan kerabat yang tinggal di luar negeri untuk menerbangkan mereka kembali ke Rusia karena ketegangan meningkat pada prospek Perang Dunia III.
Pada hari Rabu, dari 'We Are' kelompok dari hacker Anonymous mengklaim Pentagon mengakui Perang Dunia III sudah makin dekat, di tengah memburuknya hubungan antara Moskow dan Washington atas krisis Suriah. Sederet alih peran Rusia dalam konflik di Suriah, bergeraknya rudal berkemampuan nuklir di dekat perbatasan Polandia dari kremlin ini menyebabkan Putin membatalkan kunjungan yang direncanakan ke Prancis, Daily Mail melaporkan.
Rusia meluncurkan 3 rudal, kedua diluncurkan dari sebuah pulau di Rusia utara-barat dan hulu ledak pun menghantam sasaran simulasi. Rudal pendek ketiga berkemampuan nuklir dengan kapal selam barisan Armada Pasifik di Laut utara Okhotsk, Jepang dan menghantam sasaran simulasi tembak pada Kamchatka berbagai semenanjung, Ekspres melaporkan.
Rudal balistik antar benua RS-12M Topol, salah satu hulu ledak mematikan memasuki layanan pada tahun 1985, memiliki jangkauan maksimum 10.000 kilometer atau 6.125 mil. Ini bisa membawa hulu ledak nuklir dengan hasil hingga 550 kiloton.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shogi bersikeras mereka hanya bermanuver dalam pelatihan tempur biasa dan barat menuduh latihan militer Rusia sebagai ancaman bagi perdamaian global dan salah mengartikan sinyal mengkhawatirkan Perang Dunia III. ide perang militer, perang dingin baru ataupun perlombaan senjata yang sedang beredar. Tentu saja, itu tidak benar, "katanya.
Selain memicu kekhawatiran dari perang karena latihan militer, AS 'Paranoid' menuduh Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden, November yang lalu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sebagai menolak tuduhan tak berdasar. Moskow mengutip agresi AS sebagai alasan mengapa memindahkan rudal Iskandar berkemampuan nuklir di dekat wilayah NATO di Eropa, ini menyebabkan para pejabat NATO juga secara terbuka memperingatkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir, CNN melaporkan.
Bahkan mantan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev setuju dunia berada pada titik yang berbahaya karena meningkatnya ketegangan antara 2 kekuatan super ditambah dengan Cina.
Comments
Post a Comment
WeLcOmE TO My SiTeS