Kepala Angkatan Udara Pakistan Memperingatkan India Yang Ingin Menentang Perang Skala Penuh
UPDATED: 25 November 2016
Para demonstran di Pakistan membakar representasi sebuah bendera India mengutuk penembakan baru-baru ini pada Garis Kontrol, di Multan Pakistan hari Rabu 23 November 2016. Perang Artileri dan penembakan dari India ditargetkan pada beberapa desa dan menghantam sebuah bus penumpang dekat garis pemisah wilayah Kashmir menewaskan banyak warga sipil melukai lebih dari selusin orang lain, kata militer dan pejabat Pakistan. (AP Photo / Mohammad Asim) (The Associated Press / WeLcOmE TO My SiTeS)
WWIII - Baru-baru ini Kepala dari angkatan udara Pakistan pada hari Kamis memperingatkan India terhadap meningkatnya sengketa Kashmir menjadi perang skala penuh, dan mendesak New Delhi untuk menahan diri.
Peringatan Marsekal Sohail Aman datang setelah ketegangan yang meningkat antara Islamabad dan New Delhi atas wilayah di Himalaya yang diperebutkan, Pakistan mengatakan India hari Rabu telah menewaskan 12 warga sipil dan 3 tentara pada insiden paling mematikan dalam beberapa pekan bentrokan perbatasan.
Aman mengatakan bahwa jika pasukan India meningkatkan krisis, tentara Pakistan "tahu benar bagaimana menangani mereka." (isyarat perang nuklir)
Pada saat kunjungan ke Islamabad, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Pakistan, Sartaj Aziz.
Johnson saat itu menyatakan keprihatinan atas meningkatnya Kashmir dan mengajukan ke dua negara Asia Selatan "untuk mempertahankan dialog yang positif" untuk menyelesaikan sengketa wilayah, yang dibagi antara Pakistan dan India dan juga diklaim secara keseluruhan.
Kedua negara tetangga telah berjuang 2 dari 3 perang mereka atas Kashmir, yang tetap menjadi salah satu konflik yang paling sulit dipecahkan di dunia. Dalam eskalasi hari Rabu, penembakan artileri India melanda beberapa desa di sepanjang Garis Kontrol yang membagi Pakistan dari sektor India yang dikuasai Kashmir, menewaskan 12 warga sipil. 3 tentara Pakistan kemudian juga dilaporkan tewas dalam baku tembak antara kedua belah pihak.
Pertukaran itu terjadi sehari setelah tubuh seorang tentara India ditemukan dimutilasi di Kashmir. Militer India tidak mengatakan apakah tentara tewas oleh tentara Pakistan atau pemberontak di Kashmir, yang telah berjuang melawan kekuasaan India sejak tahun 1989.
Hari Kamis, Perdana Menteri Nawaz Sharif mengadakan pertemuan keamanan tingkat tinggi untuk meninjau situasi Kashmir.
Sharif mengatakan menurut pernyataan di pemerintah bahwa "Kami tidak akan pernah meninggalkan saudara-saudara Kashmir kami di dalam memperjuangkan kebebasan mereka."
Comments
Post a Comment
WeLcOmE TO My SiTeS