Iran Berupaya Untuk Mengembangkan Misil Jarak Jauh Sebelum Trump Dilantik

UPDATED: Rabu, 11 Januari 2016 00:05 WIB

WWIII - Baru-baru ini Parlemen Iran mengalokasikan belanja besar menuju ke level tinggi program rudal jarak jauh hari Senin, dalam upaya kemungkinan menggagalkan rencana dari Presiden terpilih Donald Trump pada Iran.

Trump berulang kali telah mengatakan bahwa kesepakatan nuklir Iran adalah salah satu "penawaran terburuk yang pernah dinegosiasikan" sepanjang pemilu 2016, dan Wakil Presiden terpilih Mike Pence bersumpah untuk "merobek" semua kesepakatan setelah berkonsultasi dengan sekutu AS.

Bagian kesepakatan nuklir di pemerintahan Obama menetapkan Iran akan menerima sekitar $ 150 miliar bantuan dari sanksi itu, memberikan keuntungan untuk anggaran militer.

"Rudal balistik mereka (Iran), dengan berbagai jarak hingga 1.250 mil, yang dirancang untuk mengintimidasi tidak hanya Israel tapi juga untuk menakut-nakuti Eropa dan suatu hari nanti mungkin juga memukul AS," Trump dilaporkan mengatakan pertemuan dari Komite Aksi Politik AS-Israel bulan Maret 2016. Ia pun berkata, "Kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi."

Iran saat ini di bawah sanksi pemerintah AS untuk program rudal balistik. "Program rudal balistik Iran dan dukungan terorisme menimbulkan ancaman serius ke wilayah tersebut ke AS, dan mitra kami di seluruh dunia," juru bicara Departemen Keuangan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada bulan Maret. "Kami akan terus menggunakan semua alat kami untuk menangkal program rudal balistik Iran dan mendukung terorisme termasuk melalui sanksi."

Kini Parlemen Iran juga telah menghabiskan hampir 2 % dari anggaran pada Pengawal Revolusi Iran (IRGC). IRGC di bawah sanksi internasional untuk peran yang sedang berlangsung dalam mensponsori kelompok teroris seperti Hizbullah. Di bulan Januari 2016 laporan reuters mencatat bahwa IRGC siap untuk menuai keuntungan dari bantuan sanksi di pemerintahan Obama sebagai bagian dari kesepakatan nuklir.

"Lebih banyak uang berarti lebih banyak dana untuk IRGC," kata seorang pejabat Iran kepada wartawan pada saat itu.

Comments

Popular Posts