Iran Luncurkan Rudal Balistik 600 Mil Sebelum Meledak, Melanggar Resolusi PBB

UPDATED News Portal: 18:03 WIB

WWIII - Pemerintah Iran meluncurkan rudal balistik menengah yang berjarak hampir 600 mil sebelum meledakkan hari Minggu, Fox News melaporkan hari Senin pagi, mengutip para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

ABC News kemudian telah dikonfirmasi tes terjadi dalam tweet yang mencatat rudal terbang di atas wilayah Iran sebelum meledak. Jika benar, uji coba rudal kemungkinan akan melanggar langsung dengan resolusi PBB 2231, yang ditandatangani 20 Juli 2015.

Perintah itu dimaksudkan untuk membatasi tes rudal Iran selama sedikitnya 8 tahun setelah pemberian mantan Presiden Barack Obama di Gedung Putih inisiatif kesepakatan Iran nuklir disahkan.

Iran adalah salah satu dari 7 negara mayoritas Muslim termasuk dalam larangan dari imigrasi perintah eksekutif Trump, yang telah diblokir oleh 4 hakim federal yang setelah visa Muslim dan pemegang kartu hijau ditahan di bandara di seluruh negeri selama akhir pekan.

Iran telah bersumpah untuk mengambil "tindakan hukum, konsuler dan proporsional politik dan....... akan mengambil langkah-langkah timbal balik dalam rangka untuk melindungi hak-hak warganya sampai saat penghapusan pembatasan penghinaan dari pemerintah AS terhadap warga negara Iran . "

Apa sebenarnya pelanggaran resolusi PBB bagi hubungan AS-Iran di bawah Presiden AS Donald Trump, bagaimanapun tetap tak jelas. Peluncuran dilaporkan hari Minggu adalah tes rudal balistik kedua dari Iran yang telah dilakukan sejak resolusi disahkan. Diikuti peningkatan hubungan bermusuhan antara kapal Iran dan AS di Selat Hormuz, wilayah sengketa antara Teluk Persia dan Teluk Oman.

Sebuah kapal perusak dari Angkatan Laut AS menembakkan tembakan peringatan di 4 kapal Korps Pengawal Revolusi Islam setelah mereka mulai melaju ke arah kapal sementara pejabat AS gagal untuk menanggapi atas komunikasi radio 8 Januari.

Trump bisa berusaha untuk menegosiasikan kembali kesepakatan nuklir Iran ataupun memo inisiatif Obama sepenuhnya harus administrasi di Gedung Putih atau PBB menanggapi uji coba rudal terbaru Iran.

Membatalkan kesepakatan nuklir Iran bisa menciptakan ruang bagi AS untuk lebih membatasi upaya nuklir yang sedang berlangsung dengan sanksi lebih keras. Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani telah secara konsisten mengklaim AS hanya akan menargetkan kebijakan saat ini untuk membuang bangsa sebagai ancaman global sambil bersumpah untuk tetap berada di jalur dengan upaya nuklirnya saat ini.

"(Trump) ingin melakukan banyak hal, namun tidak satupun dari tindakannya akan mempengaruhi kita," kata Rouhani pada bulan Desember. "Dengan memanfaatkan sengketa masalah nuklir Iran, mereka ingin membujuk orang lain bahwa Republik Islam menetapkan ancaman terhadap keamanan dan stabilitas negara tetangganya serta Eropa dan perdamaian global."

Comments

Popular Posts