Kapal Induk Baru Beijing Yang Kedua Kemungkinan Akan Berbasis Di Dekat Laut Cina Selatan


WW3 - Kapal induk mendatang kedua Cina dilaporkan kemungkinan berbasis dekat laut Cina Selatan yang diperebutkan, telah menjadi sumber ketegangan antara Beijing dan AS dan sekutunya. Laporan media lokal telah menyarankan bahwa kapal induk kedua yang dianggap Cina buatan pertama mungkin didasarkan dekat perairan internasional strategis dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan militer Cina serta yang kesiapan menghadapi apa yang media Cina menyebutnya "situasi yang rumit". 

Pembawa rudal baru sedang dibangun di pelabuhan Dalian tetapi Cina belum secara resmi mengumumkan. Kapal ini diharapkan akan selesai pada semester pertama tahun ini dan resmi bergabung di angkatan laut tahun 2019. Kemungkinan akan bernama Shandong dari provinsi di pantai timur, kata South China Morning Post melaporkan, mengutip Xiake Dao, akun di media sosial yang berafiliasi dengan mengawasi edisi milik negara Harian Rakyat. 

"Kapal induk kedua [carrier] akan digunakan untuk mengatasi situasi rumit di Laut China Selatan" kata surat kabar itu. 

Ia menambahkan bahwa "berdasarkan informasi yang tersedia" dasar kapal induk akan di provinsi selatan. Sebelumnya pada hari Selasa (31 Januari), Reuters melaporkan bahwa kapal itu "mengambil bentuk" setelah hampir 3 tahun konstruksi. Namun, tidak menyebutkan kapan itu akan siap untuk berlayar perairan yang disengketakan. Kapal induk pertama Cina, Liaoning, dibeli dari Ukraina tahun 1998 dan dipasang kembali di daratan. Ini didasarkan di timur kota Qingdao, sebuah pelabuhan di utara dekat dengan Jepang dan Korea Selatan. 

Liaoning mengambil bagian di dalam latihan yang dilakukan di Laut Cina Selatan pada bulan Desember, meningkatkan ketegangan dengan AS. Kini saingan Beijing di dalam sengketa wilayah tumbuh semakin waspada terhadap suatu agresivitas negara. AS, Jepang dan Vietnam telah menyuarakan kemarahan mereka atas aktivitas Cina di perairan, di mana Cina mengklaim hak sejarah. Para analis percaya bahwa operator baru juga sinyal ke Taiwan yang di anggap Cina sebagai provinsi yang membangkang. 

Beijing menganggap negara pulau berusaha untuk menjaga opsi terbuka dari mencari kemerdekaan resmi dari daratan, ini terutama karena Presiden AS Donald Trump melanggar beberapa tahun protokol diplomatik dengan berbicara ke Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Dengan konfirmasi daripada Sekretaris baru Negeri AS, Rex Tillerson, yang telah secara terbuka menyuarakan retorika anti-Cina dan juga telah merekomendasikan memblokir akses Cina ke Laut Cina Selatan, ketegangan diharapkan akan meningkat menjadi perang terbuka.

Comments

Popular Posts