Trump Mengatakan Bahwa AS Akan Menghormati Kebijakan '1 Cina'

UPDATED News Portal: 15:22 WIB

Kini Presiden Donald Trump mengatakan kepada Presiden Cina Xi Jinping bahwa AS akan menghormati “1 Cina” setelah kebijakan Trump menyarankan ia mungkin menggunakan kebijakan AS di Taiwan sebagai tawar-menawar antara kedua belah pihak.

Trump sangat “setuju atas permintaan Presiden Xi,” untuk menghormati kebijakan, Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Kamis malam.

• View image on Twitter Follow Dan Scavino Jr.

✔ @Scavino45

President @realDonaldTrump and President Xi Jinping of China had a lengthy telephone conversation tonight. The two leaders discussed... 12:25 PM - 10 Feb 2017 242 242 Retweets 368 368 likes

1 kebijakan Cina menjadi sumber gesekan antara AS dan Cina sejak pemilihan Trump pada bulan November. Trump mempertanyakan kebijakan Washington di Taiwan yang bergeser pengakuan diplomatik dari pemerintahan Taiwan ke Cina pada tahun 1979. Dia mengatakan itu terbuka untuk negosiasi.

Cina siap untuk menghadapi komentar yang dibuat Trump. Trump mengatakan kepada The Wall Street Journal bulan Januari bahwa “semuanya di bawah negosiasi, termasuk '1 Cina.'” Wawancara tersebut ditunjukkan saat kartu truf dimaksudkan menggoyang hubungan antara Washington dan Beijing, terutama pada Taiwan.

Beijing awalnya bingung atas panggilan Trump dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, pertama kalinya seorang presiden atau presiden terpilih AS telah secara terbuka berbicara dengan pemimpin Taiwan dalam hampir 4 dekade.

Kemudian Trump berkata dalam sebuah wawancara televisi bahwa ia tidak merasa "terikat oleh satu kebijakan Cina kecuali kita membuat kesepakatan dengan Cina yang berkaitan hal-hal lain, termasuk perdagangan."

“Anak Bodoh” media Cina juga melanjutkan serangan setelah 1 komentar kebijakan Cina dari Trump, The Global Times menerbitkan sebuah editorial berbahasa Cina menyebut presiden terpilih AS Trump berjudul: "Trump, tolong dengarkan dengan jelas: 1 China tidak dapat diperdagangkan."

Gedung Putih berusaha agar bisa memecahkan es dengan Cina, mengatakan hari Rabu Trump menulis surat kepada Presiden Xi berharap salam orang Cina untuk tahun baru dan Festival Lentera.

"Presiden Trump telah menyatakan bahwa ia berharap untuk bekerja dengan Presiden Xi untuk mengembangkan hubungan konstruktif yang menguntungkan AS dan Cina," kata pernyataan itu.

Cina mengatakan bahwa Trump menghargai ucapan liburan. Ketika ditanya apakah Xi merasa dilecehkan Trump yang disebut para pemimpin dunia lainnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, “Ini jenis pernyataan tidak berarti.”

Sampai hari Rabu, Trump telah menjadi satu-satunya presiden AS beberapa tahun terakhir tidak mengeluarkan salam ketika liburan jatuh tanggal 28 Januari, memicu spekulasi di Cina, apakah itu suatu kekhilafan atau sedikit disengaja.

Comments

Popular Posts