Perancis, Jepang, Inggris, AS Kirim Pesan Yang Sulit Untuk Cina dan Korea Utara

News Portals: 10:05 WIB Penyerang serbu amunisi Mistral Prancis berlabuh di Nagasaki, Jepang pada tanggal 29 April sebelum latihan militer yang dilakukan 3 sekawan PD2; Perancis, Inggris, AS, dan sekutu Jepang.

WWIII - Nagasaki adalah pelabuhan Jepang utama yang paling dekat dengan Korea Selatan dan datang pada saat ketegangan di semenanjung, kehadiran angkatan laut Prancis dan Inggris mengirimkan pesan yang kuat kepada Cina dan Korea Utara.

Kegiatan angkatan laut Jepang yang meningkat juga mendapat dukungan dari Korea Selatan dan akan mengurangi ketegangan dari diplomatik antara 2 sekutu alami tersebut.

Kehadiran dari Inggris dan Prancis menunjukkan bahwa NATO termasuk AS berada di belakang Korea Selatan.

Efek dari angkatan laut sekutu internasional ini adalah menekan Korea Utara untuk meninggalkan dorongan penghancurannya sendiri untuk senjata nuklir yang lebih kuat di atas rudal jarak jauh yang mampu menjangkau Amerika Utara.

Pasukan angkatan laut yang berkumpul di Asia Timur adalah sebuah aliansi demokrasi yang membuat sebuah titik melawan otokrasi otomatik seperti Korea Utara dan sekutu-sekutunya, Cina dan Rusia.

Sementara Korea Utara sedang membangun senjata nuklir dan rudal yang mampu mencapai daratan AS, Cina telah membuat lebih banyak keluhan tentang sistem rudal anti-rudal Terminal Altitude Air Force (THAAD) di Korea Selatan daripada tentang penumpukan ofensif Korea Utara. Ini adalah indikator kuat bahwa Cina tetap kuat di sisi sekutunya Korea Utara dalam krisis saat ini.

Rusia mendukung Cina dan Korea Utara dengan menyerukan de-eskalasi ke status quo yang memungkinkan Korea Utara untuk secara berkala meningkatkan pembangunan nuklirnya tanpa konsekuensi yang signifikan.

Rusia menyatakan bahwa THAAD yang melindungi Korea Selatan, mengikis ancaman Cina. Mengapa Cina membutuhkan "pencegah" melawan non-nuklir Korea Selatan? Bagi saya itu tampak lebih merupakan ancaman.

Presiden Trump memuji Presiden Xi dalam beberapa hari ini, tidak diragukan lagi mengayunkannya jika Amerika perlu melakukan serangan pre-emptive ke Cina. Tapi memberi Cina kesepakatan perdagangan yang baik atau konsesi di Taiwan sebagai imbalan atas tekanan Korea Utara yang seharusnya dilakukan China sejak lama, akan berjalan terlalu jauh.

Seruan damai dan negosiasi Rusia dan Cina pada saat ini terlalu sedikit dan terlambat. Pendekatan sulit Trump sekarang oleh media milik negara Cina yang nasionalis Global Times telah mempertahankan sanksi ekonomi terhadap Korea Utara.

Trump harus terus selalu menekan. Ini bekerja di Suriah dan akan bekerja sama dengan Korea Utara. Itulah kedamaian melalui kekuatan.

Comments

Popular Posts