Australia Mengirim Pesawat Mata-mata Ke Filipina Selatan

News Portals: 22:28 WIB Australia akan mengirim 2 pesawat Orion AP-3C berteknologi tinggi untuk menerbangkan misi di atas Filipina selatan untuk membantu dalam memerangi militan Islam yang meneror wilayah tersebut. (AFP Photo / ABIS CHRIS BEERENS)

Kekhawatiran akan invasi ISIS ke Australia membuat pesawat mata-mata militer Australia akan memulai misi terbang di atas Filipina selatan untuk membantu dalam perang melawan militan Islam yang meneror wilayah tersebut, kata pemerintah hari Jumat.

Pejuang yang terkait dengan kelompok Negara Islam (ISIS) telah memerangi pasukan selama sebulan di sekitar kota Marawi wilayah Mindanao dalam sebuah konflik yang telah menyebabkan ratusan nyawa melayang.

Canberra, yang memiliki program kerjasama pertahanan yang luas dengan Manila, mengatakan bahwa 2 pesawat Orion AP-3C berteknologi tinggi akan memberikan dukungan pengawasan kepada militer Filipina.

"Ancaman regional dari terorisme, khususnya dari Daesh dan pejuang asing, merupakan ancaman langsung untuk Australia dan kepentingan kita," kata Menteri Pertahanan Marise Payne, menggunakan akronim bahasa Arab untuk ISIS.

"Australia akan terus bekerja sama dengan mitra kami di Asia Tenggara melawannya." Dia baru saja berbicara dengan rekannya dari Filipina, Sekretaris Pertahanan Delfin Lorenzana, tentang cara bagaimana Australia membantu dan "kami menyetujui cara terbaik untuk mengalahkan terorisme di wilayah kami adalah agar kita dapat bekerja sama".

Perbatasan maritim AP-3C Orion yang serbaguna dan memainkan peran penting dalam mencari pesawat MH370 Malaysian Airlines yang hilang yang turun di Samudera Hindia lepas di Australia pada tahun 2014.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer di Mindanao, menampung 20 juta orang, pada tanggal 23 Mei segera setelah pejuang mengibarkan bendera ISIS mengamuk melalui Marawi.

Serangan mereka terhadap kota tersebut memicu perang kota yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang telah diperingatkan Duterte adalah bagian dari kampanye ISIS untuk mendirikan basis di Mindanao. Pertarungan brutal itu telah menyebabkan Marawi, kota Muslim yang paling penting di Filipina, sebagian besar mengalami reruntuhan.

Comments

Popular Posts