Cina Meluncurkan Kelas Perusak Baru Angkatan Laut

News Portals: 12:30 WIB

BEIJING (Reuters) - Militer Cina pada hari Rabu meluncurkan tipe baru kapal perusak buatan dalam negeri, kata media pemerintah untuk tambahan terbaru untuk angkatan laut yang berkembang pesat di negara itu.

Kapal perang 10.000 ton diluncurkan di Galangan Kapal Jiangnan di Shanghai, kata kantor berita resmi Xinhua, menjadikannya kapal perusak "generasi baru" Tentara Pembebasan Rakyat yang pertama.

"Ini dilengkapi dengan senjata pertahanan udara, anti-rudal, anti-kapal dan anti-kapal selam baru," kata Xinhua, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Surat kabar Global Times yang dikelola negara mengatakan bahwa kapal tersebut diyakini merupakan kapal perusak tipe 055 pertama, yang dianggap sebagai kelas penerus kapal perusak rudal tipe 052D yang lebih kecil.

Cina masih memproduksi yang terakhir dan menugaskan 1 yaitu Xining pada bulan Januari. Media China menunjukkan foto-foto kapal baru yang tercakup dalam pita dan bendera dan diapit oleh deretan pelaut.

Kapal harus menjalani pengujian yang direncanakan sebelum dioperasikan. Cina memproduksi kapal perang pada klip cepat karena memodernisasi angkatan lautnya yang telah mengambil peran yang semakin menonjol di antara angkatan bersenjata negara tersebut.

Media pemerintah telah mengatakan bahwa angkatan laut menugaskan 18 kapal, termasuk kapal perusak, korvet dan frigat rudal terpandu pada 2016.

Pada bulan April, Cina juga meluncurkan kapal induk pertama di dalam negeri, sebuah kapal bertenaga konvensional yang kemungkinan tidak akan memasuki layanan sampai tahun 2020.

Pembangunan angkatan laut Cina dan ini semakin asertif terhadap wilayah yang disengketakan di Cina Selatan, telah membuat para tetangga terkesima.

Cina mengklaim hampir semua Laut China Selatan yang diyakini memiliki deposit minyak dan gas yang sangat besar yang melaluinya sekitar $ 5 triliun dilalui perdagangan kapal setiap tahun dan telah membangun fasilitas militer seperti landasan pacu di pulau-pulau yang dikuasainya. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim.

Comments

Popular Posts