Rudal Nuklir Korea Utara Bisa Menghancurkan Selandia Baru
News Portals: 05:13 WIB
WWIII - Selandia Baru, tempat persembunyian aman di selatan pasifik dan surga nya kaum nudis tidak luput dari teror mematikan, Menteri Luar Negeri Gerry Brownlee secara terbuka telah mengakui untuk pertama kalinya bahwa dia khawatir Korea Utara dapat mengembangkan sebuah rudal dengan kekuatan yang cukup untuk mencapai Selandia Baru.
"Ketika Anda memikirkan kisaran yang bisa mereka dapatkan sekarang, itu memberi banyak tekanan pada negara-negara seperti Jepang dan Cina dan sebagian Rusia," katanya kepada Newshub.
"Jika mereka sampai pada titik di mana mereka bisa mencapai benua AS, mereka juga akan bisa menyerang kita."
Itu datang saat media negara Korea Utara, Korean Central News Agency, melaporkan bahwa rezim Korea Utara "tidak jauh dari" meluncurkan rudal balistik antar benua yang bisa menghancurkan AS.
"Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dunia tidak akan pernah melihat Korea Utara mencapai tahap akhir pengembangan senjata nuklir yang bisa sampai ke AS, namun uji senjata strategis baru-baru ini membuktikan bahwa negara tersebut tidak jauh dari pengujian ICBM," kata sebuah editorial .
Brownlee pun mengatakan bahwa ini menjadi perhatian terutama karena siapa yang akan menarik pelatuknya Kim Jong-un.
"Orang ini tidak masuk akal, dia gila dan bukan tipe orang yang Anda inginkan dengan jari di dekat pemicu senjata nuklir," katanya.
Dia juga berbagi perhatian dengan rakyat Korea Utara setelah Newshub mengungkap bahwa pemerintah telah mengurangi sejumlah kecil dana bantuan untuk negara tersebut. NZ menghentikan dana untuk ' si sinting' Korea Utara
"Ini adalah situasi yang mengerikan di sana, Anda benar-benar akan sinting menjalankan tempat itu," katanya.
Perdana Menteri Bill English mengatakan pada The AM Show pada hari Senin meskipun Pemerintah tidak memiliki cara untuk mengetahui dimana uang bantuan Selandia Baru akan berjalan, ia harus segera berhenti. "Ingatlah di sini ada jutaan orang di Korea Utara yang hidup di tepi kelaparan.
"Kami telah memberikan kontribusi kecil selama bertahun-tahun ... untuk makanan dan dukungan untuk orang-orang itu. Namun, jika ada keraguan tentang apakah ini mendanai program nuklir, kami akan mengatasinya dengan cara menghentikan pendanaannya."
Pendanaan itu berlangsung selama 8 tahun dan Si Tuan Inggris mengakui bahwa Pemerintah tidak pernah mendapat konfirmasi bahwa dia dihabiskan dengan tepat. "Saya tidak berpikir ada yang tahu sama sekali tentang apa yang terjadi di Korea Utara."
Comments
Post a Comment
WeLcOmE TO My SiTeS