Bagaimana Tes Rudal Korea Utara Bisa Mempengaruhi Australia

News Portals: 09:09 WIB

WWIII - Korea Utara mengumumkan pekan ini bahwa pihaknya telah menguji sebuah rudal yang diklaim mampu untuk menyerang di manapun di dunia ini.

Inilah yang bisa dilakukan Australia

Sebuah ICBM memiliki jarak minimum 5.500 km. Rentang sebenarnya rudal Korea Utara bisa berarti jauh lebih besar dari itu. Rudal tersebut bisa memiliki jangkauan maksimum 6.700 km menurut Union of Concerned Scientists yang berbasis di AS.

Direktur Program Keamanan Internasional Lowy Institute mengatakan bahwa itu adalah "perkiraan konservatif." Euan Graham mengatakan lewat kantor berita Korea Selatan, Yonhap, berbicara tentang rudal tersebut memiliki jangkauan 8.000 km. Dia juga menjelaskan jika memang demikian, tidak hanya Australia utara yang berada dalam jangkauan tapi juga Australia tengah.

Graham yakin ancaman terhadap Australia rendah. "Tapi bukan berarti diabaikan, bukan berarti perencana pertahanan tidak perlu memperhitungkannya," ABC mengutipnya mengatakan.

Australia mengecam Korea Utara setelah mengumumkan sebuah rudal balistik antar benua baru. Menteri Luar Negeri Julie Bishop dengan cepat bereaksi dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan tindakan provokatif yang melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Bishop yakin Korea Utara "berada di jalan untuk mencapai kemampuan senjata nuklir," dan menambahkan bahwa Kim Jong-un ingin mengembangkan rudal balistik antar benua yang dapat membawa muatan nuklir sejauh AS. Itu berarti Down Under akan diraih.

Ancaman terhadap Australia

Korea Utara sebelumnya telah memperingatkan Australia dapat menjadi sasaran pemogokan, yang menunjukkan aliansi dengan AS. Analis kemampuan militer Senior Andrew Davies mengatakan Korea Utara harus memikirkan kembali tentang peluncuran yang ditujukan ke Australia mengingat jaminan keamanan nuklir AS.

Dia juga percaya tidak ada risiko peluncuran besar di Australia. Dia menunjuk tidak ada "alasan yang masuk akal" bagi Korea Utara untuk menyerang sekutu AS.

Satu hal yang tidak dimiliki Australia adalah sistem pertahanan rudal, sesuatu yang sama-sama dimiliki oleh Korea Selatan dan Jepang. Itu berarti Korea Utara bisa melihat misilnya memiliki kesempatan lebih baik untuk melewati sini.

Ini akan menjadi kewajiban Australia untuk mengirim pasukan yang berkontribusi jika terjadi perang di Semenanjung Korea, kata Graham. "Saya tidak mengatakan bahwa perang kemungkinan terjadi, namun semakin banyak hal ini terus meningkat antara AS dan Korea Utara, semakin bijaksana bagi Australia untuk melihat potensi keterlibatannya sendiri dalam skenario konflik," tambahnya.

Comments

Popular Posts