Malcolm Turnbull Berjanji Untuk Memperkuat Sistem Pertahanan Rudal Australia Setelah Diungkap Darwin Berada Dalam Jangkauan Senjata Nuklir Korea Utara

News Portals: 10:19 WIB

WWIII - Setelah ancaman dominasi Cina kembali kekhawatiran ICBM nuklir Korea Utara menghantui bangsa eropa terasing ASIA PASIFIK SELATAN, Australia sedang mengembangkan pertahanan melawan serangan rudal namun sistem anti-rudal AS THAAD 'tidak sesuai' untuk Australia, kata Perdana Menteri Malcolm Turnbull.

Ketika ditanya pada hari Jumat tentang kemungkinan sistem pertahanan rudal Australia melawan ancaman seperti rudal balistik antarbenua Korea Utara, Turnbull mengatakan bahwa fokus Australia adalah untuk melindungi pasukan yang dikerahkan di lapangan.

Berbicara kepada wartawan di Hamburg, di mana dia menghadiri KTT G20, perdana menteri Turnbull mengatakan jawaban atas denuklirisasi Korea Utara.

Australia kini sedang mengembangkan pertahanan terhadap serangan rudal namun sistem anti-rudal AS THAAD 'tidak sesuai' untuk Australia, Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan 'Kami sedang mengembangkan pertahanan rudal ... tapi fokusnya adalah melindungi pasukan kami yang ditempatkan di lapangan.' Hal ini yang ujung-ujungnya akan merengek pada AS.

Uji coba rudal Korea Utara terbaru telah menimbulkan kekhawatiran bahwa senjata rezim tersebut dapat menjangkau sebagian wilayah AS dan utara Australia.

Ancaman dari Korea adalah Korea Utara mengumumkan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah berhasil meluncurkan sebuah ICBM, dengan mengatakan bahwa rudal tersebut mampu membawa hulu ledak nuklir besar dan berat.

Daily Mail melaporkan sebuah gambar rudal balistik antar benua Korea Utara Hwasong-14 menunjukkan kerudung seperti kerudung di ujungnya, menurut pelaku bisnis seorang pakar rudal berujung nuklir mengatakan kepada Business Insider bahwa 'kain kafan' yang terlihat di rudal biasanya merupakan indikasi 'beberapa kendaraan masuk kembali atau tindakan balasan tambahan'. Itu berarti rudal tersebut memiliki banyak nukleida independen untuk muatan, menurut David Schmerler, rekan peneliti di James Martin Centre for Nonproliferation Studies.

Uji coba rudal Korea Utara terbaru telah menimbulkan kekhawatiran bahwa senjata rezim tersebut dapat menjangkau sebagian wilayah AS dan utara Australia

Pertanyaan kepada Turnbull didorong oleh komentar dari mantan perdana menteri Kevin Rudd bahwa Australia harus mempertimbangkan menerapkan sistem pertahanan rudal mempertahankan diri dari serangan dari Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.

Rudd mengatakan bahwa dengan perkembangan di Korea Utara, 'Australia akan disarankan untuk mulai menganalisis kebutuhan pertahanan rudal balistik, teknologi yang tersedia dan kemungkinan kemungkinan penyebaran ke Australia utara'.

Turnbull mengatakan bahwa dalam hal perisai pertahanan rudal untuk Australia telah ada pembicaraan mengenai sistem THAAD.

Korea Utara mengumumkan pada hari Selasa bahwa pihaknya berhasil meluncurkan sebuah ICBM, dengan mengatakan bahwa rudal tersebut mampu membawa hulu ledak nuklir yang besar dan berat.

"Itu tidak sesuai untuk situasi kita tapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa kita terus-menerus memeriksa bagaimana kita dapat memastikan bahwa orang Australia aman." Sistem THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) adalah sistem pertahanan rudal anti-balistik Angkatan Darat AS.

"Saya ingin menekankan ini, jawaban sehubungan dengan denuklirisasi Korea Utara dan untuk menghentikan perilakunya yang sembrono dan provokatif," kata Turnbull.

Dia mengatakan bahwa negara ini sangat banyak dengan pengaruh yang lebih besar atas Korea Utara adalah Cina. Mantan perdana menteri Kevin Rudd mengatakan bahwa Australia harus mempertimbangkan untuk menerapkan sistem pertahanan rudal untuk mempertahankan diri dari serangan dari Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.

Senator Greenspan Scott Ludlam mengecam saran Rudd, dengan mengatakan bahwa Australia seharusnya malah meningkatkan situasi melalui proses diplomasi dan kesepakatan.

"Para sandera sebenarnya dalam situasi ini adalah orang-orang Korea Utara dan Selatan yang jika situasi ini meletus, berisiko luar biasa," katanya kepada ABC TV pada hari Sabtu.

Saya tak berpikir sejujurnya, Australia yang 'berinvestasi' di perisai pertahanan rudal yang mahal dan gagal adalah cara yang tepat untuk pergi.

Comments

Popular Posts