Militer Cina Bisa Meninggalkan Angkatan Laut AS Mati Di Air Dengan Drone Laut Terbaru

News Portals: 13:53 WIB

WWIII - Cina ingin menjaga klaim teritorialnya di Asia Pasifik dari apa yang dianggapnya sebagai agresi AS dan alat maritim terbaru di Beijing dapat menangkap kapal selam Pentagon lebih cepat dari sebelumnya.

Cina mengklaim telah merilis 12 pesawat tak berawak yang dikenal sebagai glider masuk ke kedalaman Laut Cina Selatan untuk mengumpulkan data lingkungan kantor berita Xinhua melaporkan hari Minggu.

Outlet itu menggambarkan glider berteknologi tinggi yang dikenal sebagai Haiyi (yang berarti "sayap laut" dalam bahasa Mandarin Cina) sebagai robot bawah laut yang lebih efisien, lebih tahan lama dan menggunakan lebih sedikit energi daripada pendahulunya sambil menyampaikan data di bawah air, sebuah prestasi yang bahkan tidak bisa dikuasai AS.

Perangkat ilmiah itu tidak digerakkan tapi bisa digunakan untuk segera mendeteksi kapal selam AS yang bepergian ke perairan yang diklaim Cina sebagai miliknya sendiri.

Menteri Pertahanan Ingin 'Meningkatkan Kesaktian Warfighting". Data tersebut dikirim kembali ke laboratorium berbasis lahan secara real time," kepala ilmuwan ekspedisi, Yu Jiancheng telah mengatakan kepada kantor berita Xinhua menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Rabu oleh South China Morning Post.

Bagian tersebut mengutip Yin Jingwei dekan perguruan tinggi teknik akustik bawah laut di Universitas Teknik Harbin yang mengatakan bahwa kesuksesan proyek tersebut jika benar, "jelas merupakan terobosan."

Glider ini dikembangkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Cina yang dikelola negara yang sebelumnya mengujinya pada bulan Maret dimana saat itu dilaporkan bahwa memecahkan rekor menyelam sebelumnya yang ditetapkan oleh AS.

Akademi itu mengatakan bahwa Haiyi dapat berenang sampai kedalaman lebih dari 20.764 Kaki atau hampir 4 mil ke bawah air mengalahkan rekor dunia yang dipegang AS lebih dari 16.964 kaki atau sekitar 3,7 mil.

Dengan menggunakan suatu baterai unik dan mantel khusus untuk melindunginya dari tekanan air di bawah 60 ton, juga memecahkan rekor pada tahun 2014 dengan berenang sejauh 635 mil tanpa henti dalam 30 hari kata China Daily melaporkan. Media militer Cina telah berspekulasi bahwa angkatan bersenjata negara tersebut dapat menempatkan Haiyi ke penggunaan militer.

"Karena tidak ada penggerak daya tanda tangan akustik sangat rendah. Karakteristik itu menunjukkan platform ini dapat memiliki arti penting bagi wilayah militer," tulis majalah industri pertahanan China Ordnance Industry Science and Technology tahun lalu menurut The National Interest.

Haiyi akan memberi Cina mata yang luas di bawah Laut Cina Selatan di mana AS menantang klaim teritorial Beijing yang sangat luas dan kemampuan untuk mengantisipasi kapal musuh secara real time. Lautan marjinal yang dianggap terbesar dari wilayah Pasifik Barat mencakup area seluas 1.423.000 mil persegi dan memiliki kedalaman rata-rata 3.478 kaki dengan kedalaman maksimum 16.457 kaki di Cekungan Laut Cina. Di situlah AS dan sekutu-sekutunya menuduh Cina membangun pulau-pulau buatan militer yang telah diperjuangkan dilengkapi dengan array komunikasi yang luas dan peluncur rudal yang potensial.

Presiden AS, Donald Trump telah menyetujui sebuah rencana yang diajukan oleh Menteri Pertahanan James Mattis yang akan memperluas kehadiran Angkatan Laut di perairan yang diperebutkan, sesuatu yang oleh Partai Komunis Cina mengatakan akan "memperburuk situasi militer regional," menurut corong nasionalistiknya Global Times.

Surat kabar tersebut telah mendesak militer Cina untuk menyerang dengan tegas dan mengambil tindakan diperlukan untuk melindungi wilayah dan hak maritim Cina dan kepentingannya."

AS dan Cina yang ekonomi terkemuka di dunia telah lama berbeda mengenai suatu kebijakan dan sering bersaing untuk melampaui prestasi militer lainnya.

Awal tahun ini Popular Mechanics mendetailkan pesawat tak berawak milik Cina lainnya yang mampu menggelapkan permukaan laut dan terbang hanya 18 inci di atas air agar tidak terdeteksi oleh kapal karena lengkungan halus Bumi.

Untuk menghindari sedikit hambatan angin karena ketinggiannya yang rendah, pesawat anti kapal tersebut bisa terbang 600 mil per jam selama 1,5 jam memberikan jarak 900 mil di laut yang luas. Hal itu juga diyakini bisa menghasilkan muatan eksplosif seberat 2.000 pound.

Upaya Cina untuk menguasai AS dalam teknologi tak berawak juga telah terwujud di udara dengan kekuatan produksi massal dari pelontar senjata Rainbow atau Caihong-5 (CH-5) buatan Cina untuk pembeli asing.

Pengembangnya membual bahwa kendaraan udara tak berawak bisa terbang lebih lama dan lebih mudah digunakan daripada pesaing utamanya di AS, General Atomics MQ-9 Reaper. CH-5 diyakini memiliki langit-langit penerbangan yang lebih rendah sehingga rentan terhadap api dari udara ke udara.

Comments

Popular Posts