Militer Filipina Mengatakan Bahwa Mereka Dapat Menggunakan Senjata Cina Yang Disumbangkan Di Marawi

News Portals: 10:16 WIB Presiden Cina Xi Jinping (R) berjabat tangan dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte sebelum pertemuan bilateral mereka di Forum Belt and Road, di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, 15 Mei 2017. [Sumber: Reuters / Etienne Oliveau / Pool]

Tentara Filipina berada di atas kasur pada posisi tempur mereka di sebuah rumah saat tentara pemerintah terus melakukan serangan terhadap gerilyawan dari kelompok Maute di kota Marawi, Filipina, 1 Juli 2017. [Sumber: Reuters / Jorge Silva]

Pasukan ARMED Filipina (AFG) mengatakan bahwa mereka dapat menggunakan banyak senjata dan amunisi sekutu baru Manila yang telah disumbangkan oleh Cina dalam perang melawan teroris Grup Maute di Kota Marawi saat pertempuran memasuki minggu ketujuh.

Cina menyumbangkan sebuah pengiriman lebih dari 3000 serangan dan senapan sniper bersamaan dengan amunisi pada hari Rabu senilai US $ 7,35 juta, yang menurut AFG kemungkinan akan digunakan di medan perang di Mindanao melawan militan yang diilhami oleh Negara Islam.

"Pasukan kami tidak akan kesulitan menggunakan senjata ini karena operasi mereka sangat sederhana," kata juru bicara Brigadir Jenderal Restituto Padilla, seperti dikutip oleh kantor berita Filipina, Sabtu.

Tapi Padilla mengatakan bahwa militer menginventarisir senjata sebelum mereka bisa didistribusikan ke lapangan. "Kita perlu merekamnya. Ini ribuan tapi jumlahnya banyak dan ada catatan, jadi tidak lama lagi kita bisa mengirim mereka ke Marawi, "katanya.

Duterte mengatakan bahwa bantuan senjata Cina untuk membantu memerangi kelompok Maute "menyoroti awal era baru dalam hubungan Filipina-China." Menteri luar negeri Cina Wang Yi mengatakan pada hari Jumat bahwa hubungan antara kedua negara telah memasuki "masa emas", dengan Presiden Rodrigo Duterte merayu negara adidaya Asia untuk kepentingan investasi dan bisnis.

Pengalihan senjata api tersebut sebelumnya dibahas saat Duterte bertemu dengan Presiden Xi Jinping dalam kunjungan kenegaraan Oktober lalu. Cina telah menjadi mitra dagang terbesar Filipina untuk pertama kalinya, setelah presiden berkuasa bulan Juni lalu.

Comments

Popular Posts