'Provokasi Serius' Kapal perang AS Di Laut Cina Selatan, Cina Akan Meningkatkan Patroli Udara Dan Laut

News Portals: 23:21 WIB

WWIII - Militer Cina pada hari Senin berjanji untuk meningkatkan patroli udara dan laut setelah sebuah kapal perang AS berlayar dekat dengan sebuah pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan, The Washington Post melaporkan.

Militer Cina menyebut tindakan AS tersebut sebagai "pelanggaran serius" dan kementerian pertahanan Cina mengatakan bahwa AS telah "secara serius merusak kepercayaan bersama strategis" antara kedua negara dengan memasukkan apa yang diklaimnya sebagai perairan teritorial Cina.

Sementara itu, kementerian luar negeri negara tersebut menuduh AS melakukan "provokasi politik dan militer yang serius." Pernyataan tersebut muncul sesaat setelah Presiden AS Donald Trump berbicara melalui telepon ke Presiden Cina Xi Jinping pada hari Minggu malam.

Dalam pertemuan tersebut, Xi mengeluh kepada Trump tentang "faktor negatif" yang merongrong hubungan antara kedua negara. "Xi menekankan bahwa Cina dan AS perlu mengendalikan arah umum hubungan bilateral sehubungan dengan konsensus yang dicapai pada pertemuan puncak Mar-a-Lago," kata sebuah pernyataan dari Cina.

Sisi yang lain Trump telah meningkatkan ancaman yang ditimbulkan oleh program rudal nuklir dan balistik Korea Utara," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan. Tapi Xi meminta Presiden AS untuk "menangani masalah Taiwan dengan tepat".

Xi merujuk pada AS yang mengumumkan kesepakatan senjata senilai $ 1,42 miliar (Rs 91 miliar) dengan Taiwan dan memberi sanksi kepada bank China untuk melakukan bisnis dengan Korea Utara.

Namun, "provokasi" langsung untuk keputusan Cina untuk meningkatkan patroli laut dan udara adalah perusak AS USS Stethem yang melintasi kurang dari 12 mil laut (22 kilometer) dari Pulau Triton di kepulauan Kepulauan Paracel yang juga diklaim oleh Taiwan dan Vietnam selain Cina.

Cina telah menuduh AS dengan sengaja mengatasi masalah di Laut Cina Selatan dan melakukan "operasi provokatif" yang melanggar kedaulatan Cina. Kementerian luar negeri Cina mengklaim bahwa USS Stethem di sana telah "melanggar" dengan nekatnya memasuki perairan "tanpa persetujuan Cina".

Comments

Popular Posts