Jet Tempur Generasi Kelima J20 Cina Siap Penuh


WWIII - Next Superpower China semakin diatas angin untuk mulai menyaingi AS dengan mengoperasikan pesawat jet tempur generasi kelima, J-20 untuk layanan militernya secara penuh. Operasional jet tempur Cina menempatkan Beijing di puncak perlombaan senjata untuk wilayah Asia dan dunia.

Menurut laporan media pemerintah Beijing, pesawat tempur generasi kelima untuk pertama kalinya memasuki layanan operasional frontline secara total.

Sebelumnya, hanya AS yang memiliki pesawat tempur generasi kelima, F-35, yang telah beroperasi penuh. Sedangkan pesaing lainnya dari Rusia, jet tempur T-50 PAK-FA belum ada kejelasan soal operasional untuk layanan militer secara penuh.

Pesawat J-20 berpotensi jadi andalan Beijing dalam sengketa maritim di Laut China Selatan dan Laut China Timur serta basis AS di seluruh Asia Pasifik.

Lembaga think-tankpertahanan yang berbasis di Washington, Center for Strategic and International Studies (CSIS) merinci singkat kemampuan jet tempur siluman generasi kelima Cina tersebut benar-benar mengkhawatirkan. 

“Dirancang untuk meningkatkan kemampuan siluman dan manuver, J-20 memiliki potensi untuk memberi Cina berbagai pilihan tempur udara yang tidak tersedia sebelumnya dan meningkatkan kemampuannya untuk proyek kekuatan,” tulis CSIS.

Cina menyatakan, J-20 berfungsi penuh pada bulan Mei lalu. Kemudian, media pemerintah Beijing pada hari ini melaporkan bahwa J-20 sekarang beroperasi dan ditugaskan secara resmi ke dinas militer. 

Militer Beijing bahkan merilis sebuah video promosi membanggakan kemampuannya saat merayakan Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis Cina.

J-20 multi peran menawarkan Tentara Pembebasan Rakyat Cina dengan kemampuan untuk menembus wilayah udara yang dipertahankan dengan muatan senjata. Salah satu fitur modern andalan pesawat itu adalah stealth, advanced digital avionics dan jelajah supersonik.

”J-20 adalah pesawat pertama Cina yang sesuai dengan deskripsi dan ini bisa menjadi aset penting bagi angkatan udara dan angkatan laut,” imbuh laporan CSIS, yang dikutip Jumat tanggal 20 oktober 2017.

Comments

Popular Posts