Proyek UAV Bersenjata Baru Cina Diresmikan


Desain UAV Star Shadow menggunakan intake dan exhausts di bagian atas badan pesawat. (Foto: Tan Jing Heng)

Di Singapore Airshow baru-baru ini, perusahaan asal Cina Star UAV Systems memamerkan kendaraan bertenaga jet terbaru dari kendaraan erial (UAV), Star Shadow. Ini adalah salah satu perkembangan jet UAV terbaru yang menarik perhatian media pada minggu-minggu pembukaan bulan Februari.

Didukung oleh 2 mesin turbofan TWS-800, Star Shadow adalah proyek yang didanai swasta yang dikembangkan oleh lengan militer Star UAV System. Lengan komersial perusahaan telah mengubah PAC P750XL menjadi platform pengiriman barang tak berawak tahun lalu. Desain sayap terbang baru berukuran panjang 23,9 kaki (7,3 meter), memiliki lebar sayap 49,2 kaki (15 meter), berat lepas landas maksimum 8.818 pound (4.000 kg) dan sebuah teluk senjata seharga 882 pound (400 kg) payload. Desain saat ini memiliki penampang radar 1 sq ft (0,1 sq m).

Profesor Liu Fuhu, wakil manajer umum Star UAV mengatakan kepada AIN bahwa perusahaan tersebut berencana untuk menggelar pesawat pertama pada akhir tahun ini dan melakukan penerbangan perdananya pada pertengahan 2019. "Pesawat masih dalam pengembangan, tapi kami mencari setidaknya 50 % badan pesawat yang terbuat dari bahan komposit," tambahnya.

Tidak seperti kebanyakan proyek AVIC milik negara, Star Shadow ditujukan untuk pasar internasional yang menginginkan platform tanpa awak ketinggian tinggi. UAV memiliki langit-langit 49.213 kaki (15.000 meter), jauh lebih tinggi daripada UAV tempur lainnya seperti AVIC Cloud Shadow yang diperlihatkan di Barat untuk pertama kalinya di Dubai Airshow November lalu. Liu juga mengungkapkan bahwa sistem panduan menggunakan GPS dan sistem setara Bei Dou Cina.

Selama periode yang sama, Divisi 3 China Aerospace Science & Industry Corporation (CASIC) menerbangkan UCAV (Sky Eagle) UCAV, desain sayap terbang jet lainnya. Sedikit yang diketahui tentang Tian Ying, namun perkiraan lebar sayap adalah antara 32 dan 40 kaki (10 dan 12 meter). UCAV membutuhkan waktu 4 tahun untuk mengembangkan, dimana sekitar 80 % diklaim sebagai teknologi dan teknik baru dalam sistem tak berawak Cina.

UAV sayap terbang lainnya yang dikenal di Cina termasuk Pedang Tajam AVIC dan pesawat tak berawak stealth Shone Rainbow-X Cina yang keduanya berada dalam berbagai tingkat perkembangan.























Comments

Popular Posts