Ilmuwan Cina Menguji Kereta Super 1.000 Km / Jam


Kereta super maglev yang bisa mencapai 1.000 kilometer per jam dalam penelitian dan pengembangan di Cina dengan para ahli memperingatkan bahwa masalah teknis masih perlu diselesaikan sebelum mulai beroperasi.

Prototipe bukti-bukti untuk jalur setinggi 45 meter telah dikembangkan oleh Deng Zigang dan timnya dari laboratorium superkonduktivitas terapan di Southwest Jiaotong University di Chengdu, China Central Television melaporkan pada hari Jumat.

Kereta tersebut menggabungkan 2 teknologi yaitu teknologi maglev untuk menghilangkan gesekan rel kereta api dan transportasi tabung evakuasi untuk menghilangkan gesekan udara, menurut sebuah tesis oleh Deng dan timnya yang dipublikasikan di situs Institute of Electrical and Electronics Engineers, sebuah asosiasi profesional yang berbasis di AS.

Deng dan timnya telah mengurangi tekanan udara di tabung hingga serendah 2,9 centibars atau 2,9 kilopascal unit tekanan, dalam percobaan uji coba berdiameter 6 meter dengan kecepatan maksimum 50 kilometer per jam. Tekanan atmosfer standar adalah 101.325 kilopascal.

Gagasan itu terdengar menarik, namun masih ada masalah teknis yang harus dihadapi termasuk keamanan dan biaya kata Sun Zhang, pakar kereta api dan profesor di Universitas Tongji Shanghai.

"Kereta api harus bisa berhenti kapan pun dibutuhkan," kata Sun kepada Global Times, pada Ahad. "Ini bisa dicapai di udara terbuka dengan menggunakan hambatan udara, tapi bisakah itu menjadi masalah di tabung hampa dimana tidak ada resistan?

"Bagaimana jika tabung itu pecah dan udara masuk ke sistem? Itu bisa jadi masalah lain."

Kereta maglev buatan Jepang melakukan perjalanan dengan kecepatan maksimum 603 kilometer per jam pada tahun 2015, The Guardian melaporkan.

Perusahaan Boring telah menerima persetujuan pemerintah verbal untuk membangun kereta bawah tanah yang dapat melakukan perjalanan antara New York dan Washington DC dalam 29 menit menurut twitter pendiri perusahaan Elon Musk.















Comments

Popular Posts