India Akan Mengirim 3 Orang Awak Dalam Misi Ruang Angkasa
India akan mengirim tim beranggotakan 3 orang ke orbit hingga 1 minggu ketika meluncurkan misi luar angkasa berawak pertamanya yang diharapkan pada 2022, pemerintah mengumumkan hari Jumat.
Para menteri India menyetujui $ 1,4 miliar untuk menyediakan teknologi dan infrastruktur untuk program tersebut menurut sebuah pernyataan pemerintah.
Jumlah itu akan menjadikan India salah satu program luar angkasa berawak termurah dalam meningkatkan persaingan antariksa dengan Cina. Tetapi pernyataan itu mengatakan India juga berharap untuk mengambil bagian dalam proyek ruang angkasa "global".
India akan menjadi negara keempat setelah Rusia, AS dan Cina untuk mengirim misi berawak ke luar angkasa.
Para menteri menyetujui pembiayaan untuk meluncurkan pesawat buatan India ke dalam "orbit rendah bumi" untuk jangka waktu mulai dari 1 periode orbit hingga maksimum 7 hari, kata pernyataan itu.
Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan pada Agustus bahwa India akan meluncurkan penerbangan luar angkasa berawak pada 2022 dengan setidaknya 1 astronot. Kabinet belum menyetujui proyek tersebut.
Akan ada 2 penerbangan tak berawak dan 1 berawak untuk meluncurkan Program Gaganyaan (Sky-Vehicle) kata pernyataan itu.
Tanpa memberikan tanggal untuk peluncuran, pemerintah mengatakan penerbangan berawak akan "dalam 40 bulan" dari pertemuan hari Jumat. Modi memuji program luar angkasa nasional sebagai proyek prestise.
Pemerintah telah menyatakan bahwa penerbangan luar angkasa akan meningkatkan ekonomi, menghasilkan lapangan kerja dan meningkatkan kemampuan di berbagai bidang seperti kedokteran, pertanian, dan memerangi polusi.
Misi berawak yang berhasil akan memungkinkan India untuk menjadi "mitra kolaborasi dalam inisiatif eksplorasi ruang angkasa global masa depan dengan manfaat nasional jangka panjang," kata pernyataan itu. Negara ini telah banyak berinvestasi dalam program luar angkasa dalam dekade terakhir.
Organisasi Penelitian Luar Angkasa India mengumumkan pada bulan Juli bahwa mereka berencana untuk mengirim misi tanpa awak ke bulan pada tahun 2019.
India meluncurkan pengorbit ke Mars pada 2013 yang masih beroperasi dan tahun lalu meluncurkan rekor 104 satelit dalam 1 ledakan.
New Delhi bersaing dengan pemain internasional lainnya untuk mendapatkan pangsa pasar satelit yang lebih besar dan berharap program luar angkasa berbiaya rendah akan memberikan keunggulan.
Cina menempatkan manusia pertamanya di luar angkasa pada tahun 2003 tetapi program Shenzhounya menelan biaya lebih dari $ 2,3 miliar.
Para ahli mengatakan AS menghabiskan setara dengan sekitar $ 110 miliar pada nilai saat ini untuk penerbangan persiapan dan misi untuk menempatkan orang pertama di bulan pada tahun 1969.
Comments
Post a Comment
WeLcOmE TO My SiTeS