Tsunami Gunung Berapi Membunuh 62 Orang Di Indonesia
Tsunami setelah letusan gunung berapi menewaskan 62 orang dan melukai ratusan lainnya saat menabrak pantai turis di sekitar Selat Sunda di Indonesia pada malam Sabtu yang membuat para turis dan penduduk yang panik melarikan diri.
Ratusan bangunan dihancurkan oleh gelombang yang menghantam pantai Sumatra selatan dan ujung barat Jawa sekitar jam 9.30 malam (1430 GMT) setelah letusan gunung berapi yang dikenal sebagai "anak" Krakatau yang legendaris, juru bicara badan bencana nasional Sutopo Purwo Nugroho berkata.
Tim pencarian dan penyelamatan mencari puing-puing korban dengan sedikitnya 584 orang terluka dan 20 dilaporkan hilang di 3 wilayah.
Video dramatis yang diposting di media sosial menunjukkan dinding air tiba-tiba menabrak konser terbuka oleh grup pop "Seventeen" yang melemparkan anggota band dari panggung dan kemudian membanjiri penonton.
Dalam sebuah posting Instagram yang penuh air mata, vokalis Riefian Fajarsyah mengatakan bassis dan road manager band telah terbunuh.
Gambar setelah tsunami di daerah pantai menunjukkan jejak pohon tumbang dan puing-puing berserakan di pantai. Kekacauan atap baja bergelombang, kayu dan puing-puing diseret ke daratan di pantai Carita yaitu tempat wisata sehari yang populer di pantai barat Jawa.
Muhammad Bintang yang berada di pantai Carita ketika gelombang menerjang, menggambarkan gelombang tiba-tiba air yang membuat tempat wisata itu menjadi gelap.
"Kami tiba pada jam 9 malam untuk liburan kami dan tiba-tiba air datang kemudian gelap, listrik padam," kata pria berusia 15 tahun itu kepada AFP.
"Di luar berantakan dan kita masih tidak bisa mengakses jalan."
Di provinsi Lampung, di seberang selat itu, Lutfi Al Rasyid mengatakan bahwa ia melarikan diri dari pantai di kota Kalianda karena takut akan hidupnya.
"Saya tidak bisa menghidupkan motor saya jadi saya meninggalkannya dan saya berlari serta saya hanya berdoa dan berlari sejauh yang saya bisa," kata pria 23 tahun itu kepada AFP.
- Kesalahan awal -
Pihak berwenang mengatakan tsunami mungkin dipicu oleh gelombang pasang yang tidak normal karena bulan baru dan tanah longsor bawah laut setelah letusan Anak Krakatau yang membentuk sebuah pulau kecil di Selat Sunda antara Jawa dan Sumatra.
"Kombinasi itu menyebabkan tsunami mendadak yang menghantam pantai," kata Nugroho tetapi menambahkan bahwa badan geologi Indonesia sedang bekerja untuk memastikan dengan tepat bagaimana hal itu terjadi.
Dia menambahkan bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan akan meningkat.
Cuplikan video yang diposting ke media sosial oleh Nugroho menunjukkan warga panik memegang senter dan melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi.
Pihak berwenang Indonesia awalnya mengklaim gelombang itu bukan tsunami melainkan gelombang pasang dan mendesak masyarakat untuk tidak panik.
Nugroho kemudian meminta maaf atas kesalahan di Twitter yang mengatakan karena tidak ada gempa bumi yang sulit untuk memastikan penyebab insiden itu sejak dini.
"Jika ada kesalahan awal, kami minta maaf," tulisnya.
Gelombang itu membanjiri sebagian pantai di sekitar Selat Sunda tetapi paling merusak di Kabupaten Pandeglang di ujung barat Jawa dimana tempat sedikitnya 33 orang tewas dan 491 orang terluka.
3 orang tewas lebih jauh di utara Serang, sementara 7 orang tewas di Lampung Selatan di pulau Sumatra.
Peralatan berat sedang diangkut ke daerah-daerah yang dilanda bencana untuk membantu mencari korban kata Nugroho yang menambahkan pos-pos evakuasi dan dapur umum sedang disiapkan untuk para pengungsi.
Abu Salim, anggota kelompok relawan bencana Tagana mengatakan ia membantu mengevakuasi korban di provinsi Banten.
"Kami mengevakuasi para korban yang meninggal dan terluka, kami membawanya ke klinik kesehatan. Sebagian besar dari mereka menderita patah tulang," katanya seraya menambahkan ia khawatir lebih banyak lagi yang hilang.
Meskipun relatif jarang, letusan gunung berapi bawah laut dapat menyebabkan tsunami karena perpindahan air atau kemiringan lereng yang tiba-tiba menurut Pusat Informasi Tsunami Internasional.
Anak Krakatau adalah pulau vulkanik kecil yang muncul dari laut setengah abad setelah letusan mematikan Krakatau tahun 1883 yang menewaskan lebih dari 36.000 orang.
Menurut lembaga geologi Indonesia, Anak Krakatau telah menunjukkan tanda-tanda aktivitas tinggi selama berhari-hari yang memuntahkan gumpalan abu ribuan meter ke udara.
Gunung berapi meletus lagi setelah jam 9 malam pada hari Sabtu kata badan itu.
Sebuah letusan tepat sebelum jam 4 sore pada hari Sabtu berlangsung sekitar 13 menit dan mengirim gumpalan abu yang membubung ratusan meter ke angkasa.
Indonesia adalah salah satu negara paling rawan bencana di bumi, mengangkangi apa yang disebut 'Cincin Api' Pasifik, tempat lempeng tektonik bertabrakan dan sebagian besar letusan gunung berapi dunia dan gempa bumi terjadi.
Baru-baru ini di kota Palu di pulau Sulawesi gempa dan tsunami menewaskan ribuan orang.
Pada tahun 2004, tsunami yang dipicu oleh gempa bumi bawah laut berkekuatan 9,3 di lepas pantai Sumatra di Indonesia bagian barat menewaskan 220.000 orang di negara-negara sekitar Samudra Hindia termasuk 168.000 di Indonesia.
Anak Krakatau adalah salah satu dari 127 gunung berapi aktif yang membentang sepanjang kepulauan.
Comments
Post a Comment
WeLcOmE TO My SiTeS