Skip to main content

Manifesto Tersangka Penembakan Selandia Baru Mengatakan Bangsa Penjajah India, Cina, Dan Turki Harus Di Hapus




Manifes itu menyebut bangsa India, Cina, dan Turki sebagai 'musuh bangsa yang potensial di Timur'.

Seorang pria Australia yang ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan setelah baku tembak di 2 masjid di Selandia Baru telah menerbitkan sebuah manifesto online tentang "invasi" dari India, Cina dan Turki.
Manifes setebal 74 halaman berjudul "The Great Replacement" yang menggambarkan ketiga negara sebagai "musuh bangsa potensial di Timur". “Penjajah harus dipindahkan dari tanah Eropa terlepas dari mana mereka datang atau kapan mereka datang. Roma, Afrika, India, Turki, Semit atau lainnya. Jika mereka bukan dari rakyat kita tetapi tinggal di tanah kita maka mereka harus dipindahkan.”
Brenton Harrison Tarrant seorang pria kelahiran Australia berusia 28 tahun, didakwa dengan 1 tuduhan pembunuhan pada hari Sabtu. Akun Twitter dengan nama Tarrant telah menerbitkan manifesto. Dokumen itu juga diterbitkan oleh pengguna anonim di forum 8chan papan pesan beberapa jam sebelum serangan katalapor ABC News.
Tarrant keberatan dengan imigrasi dan multikulturalisme dan budaya "pembusukan" dunia putih, Eropa, Barat dalam manifesto menurut Al Jazeera.
Manifes itu berkata bahwa "Juga mengandalkan periode waktu ini untuk kemenangan kita memiliki kelemahan besar kedua yaitu kerentanan terhadap invasi asing yang kemungkinan besar dari timur khususnya Cina, Turki, India, atau kombinasi dari ketiganya. Masa ketidakstabilan yang memungkinkan ini juga akan terjadi pada saat musuh bangsa kita yang potensial di Timur akan mencapai puncak kekuasaan mereka sendiri. Kita tidak boleh berada dalam perang sipil yang kacau dimana hidup atau mati pada saat negara-negara pesaing kita berada di puncak dominasi mereka. Risikonya terlalu besar."
Manifes itu juga menyebutkan Presiden AS yaitu Donald Trump dan Anders Breivik adalah seorang supremasi kulit putih Norwegia yang membunuh 77 orang di Norwegia pada 2011. Trump menyatakan simpatinya kepada para korban setelah serangan tetapi juga menolak bahwa nasionalisme kulit putih sedang meningkat.
49 orang terbunuh dalam penembakan itu yang menjadikannya serangan terburuk dalam sejarah Selandia Baru. Perdana Menteri Jacinda Ardern telah berjanji untuk mengeluarkan peraturan senjata baru setelah serangan itu.

Comments

Popular Posts