Tuduhan AS 'Pencurian' Teknologi Tiongkok Tidak Berdasar

Tuduhan AS terhadap Hak Milik Intelektual Cina (HKI) dari "pencurian" dan transfer teknologi paksa benar-benar entah dari mana, kata Wakil Menteri Perdagangan Cina Wang Shouwen hari Jumat. 
Prestasi Cina dalam perlindungan HKI jelas bagi semua, kata Wang mengutip serangkaian statistik resmi.
Pada tahun 2018, aplikasi paten penemuan Cina mencapai lebih dari 1,5 juta, peringkat pertama di dunia selama 8 tahun berturut-turut. Di antara mereka 148.000 diterapkan oleh orang asing di Cina. 
"Konten paten terbuka untuk umum. Jika dicuri maka orang akan segera mengetahui dan aplikasi tidak dapat diajukan," kata Wang. 

File foto Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Shouwen / VCG Foto
Selain itu Cina juga mengimpor sejumlah besar paten dari negara lain. Tahun lalu Cina menghabiskan lebih dari 30 miliar dolar AS untuk paten dan teknologi asing yang meningkat hampir 4 kali lipat dibandingkan dengan 10 tahun lalu dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 13,2 % menurut Wang.
Cina telah membentuk sistem hukum IP yang relatif lengkap. April ini negara Cina baru saja merevisi UU Merek Dagang dan UU Persaingan Anti-Tidak Adil untuk semakin memperkuat perlindungan merek dagang dan rahasia dagang.
UU Investasi Asing yang baru disahkan juga secara eksplisit melarang transfer teknologi secara paksa. Langkah selanjutnya Cina juga akan mengubah UU Hak Cipta dan UU Paten katanya. 
Tiongkok sangat mementingkan perlindungan yudisial atas HKI dan telah membentuk Pengadilan Kekayaan Intelektual Mahkamah Agung serta pengadilan HKI di Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.
"Bagaimana perlindungan IP di Cina? Perusahaan investasi asing di Cina memiliki paling banyak mengatakan," kata Wang. 
Saat ini ada 19.000 perusahaan investasi AS di Cina. Sebuah laporan tentang lingkungan bisnis Cina yang dirilis oleh Kamar Dagang AS menunjukkan bahwa di antara keluhan utama dari perusahaan anggotanya yang beroperasi di Cina, pelanggaran IP telah turun dari tempat kelima di 2011 menjadi ke-12 pada 2018 yang mencerminkan pengakuan perusahaan AS terhadap Peningkatan perlindungan IP di Tiongkok. 
"Tentu saja perlindungan IP di negara mana pun tidak sempurna," katanya.
Presiden Cina Xi Jinping menekankan bahwa upaya yang lebih besar harus dilakukan untuk memperkuat kerjasama internasional tentang perlindungan IP di forum Belt and Road kedua di Beijing.
"Kami akan menerapkan itu dan terus bekerja keras untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih adil dan berkelas dunia untuk semua jenis perusahaan," kata wakil menteri. 

Comments

Popular Posts