Korea Utara Meluncurkan Kapal Selam Terbaru

Pemimpin Republik Demokratik Rakyat Korea Kim Jong Un telah memeriksa kapal selam yang baru dibangun dan memerintahkan para pejabat untuk lebih meningkatkan kemampuan militer negara itu, media pemerintah melaporkan kemarin karena DPRK meningkatkan tekanan terhadap AS menjelang kemungkinan dimulainya kembali diplomasi nuklir.

Pekan lalu Korea Utara mengatakan mereka mungkin mencabut penangguhan uji coba nuklir dan rudal selama 20 bulan untuk memprotes latihan militer yang diharapkan antara AS dan Korea Selatan yang menurut Pyongyang adalah latihan invasi.

Laporan kapal selam muncul ketika AS dan DPRK bekerja untuk melanjutkan pembicaraan setelah pertemuan akhir bulan lalu di perbatasan Korea antara Kim dan Presiden AS Donald Trump.

Diplomasi terhenti sejak KTT Kim-Trump kedua di Vietnam pada bulan Februari berantakan karena perbedaan atas sanksi yang dipimpin AS.

Kantor Berita Korea Pusat resmi Korea melaporkan kemarin bahwa Kim menyatakan "sangat puas" dengan kapal selam itu setelah mengetahui tentang data operasional dan taktis serta sistem senjata.

Kim "menekankan perlunya meningkatkan kemampuan pertahanan nasional secara mantap dan andal dengan mengarahkan upaya-upaya besar untuk pengembangan senjata dan peralatan angkatan laut seperti kapal selam," menurut KCNA.

KCNA mengatakan penyebaran operasional kapal selam itu "sudah dekat." Tapi itu tidak mengatakan kapan atau di mana inspeksi Kim terhadap kapal selam itu terjadi.

Tidak segera diketahui kapal selam jenis apa yang telah dibangun oleh Korea Utara. Menurut laporan pertahanan Korea Selatan pada tahun 2018, Korea Utara memiliki 70 kapal selam dan kapal selam nuklir.

Sebelum memasuki pembicaraan dengan AS, DPRK mengklaim telah berhasil menguji coba rudal balistik dari kapal selam.

Hanya ada sedikit kemajuan publik meskipun pertemuan Trump-Kim terbaru dan kapal selam yang baru dibangun dirilis dapat menjadi cara untuk meningkatkan tekanan pada AS.

DPRK ingin bantuan dari sanksi keras yang dipimpin AS sebagai imbalan atas menyerahkan sebagian dari program senjatanya, tetapi AS menuntut langkah-langkah lebih besar menuju pelucutan senjata sebelum negara itu setuju untuk melepaskan leverage-nya.

Pengungkapan kapal selam itu dilakukan ketika Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton tiba di Korea Selatan kemarin untuk pembicaraan mengenai DPRK dan masalah lainnya.

Comments

Popular Posts