Berhati-hatilah Dengan Intervensi AS Dalam Kerja Sama Cina-ASEAN


Perwira Angkatan Laut AS dan pasukan maritim dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara ( ASEAN ) memberi hormat saat upacara pembukaan Latihan Maritim ASEAN-AS di Pangkalan Angkatan Laut Sattahip, provinsi Chonburi, Thailand pada hari Senin. Foto: AFP

AS pada hari Senin meluncurkan latihan bersama angkatan laut pertamanya dengan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN). Latihan Maritim ASEAN-AS. Laksamana Muda AS Kenneth Whitesell berbicara pada upacara pembukaan latihan. Dia mengatakan bahwa Washington telah mempromosikan untuk melawan pengaruh Cina yang meningkat di Asia termasuk klaim teritorial Beijing di Laut Cina Selatan. 

Kita harus sangat waspada bahwa AS menggunakan latihan angkatan laut bersama untuk menambah tekanan militer terhadap Cina di Laut Cina Selatan. Ketika kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga terhadap provokasi militer AS kami perlu menjelaskan kepada negara-negara tetangga yaitu ikatan dengan pasukan AS untuk melanggar integritas wilayah Cina hanya akan membuat kondisi regional lebih rumit dan membahayakan keamanan bersama di Asia Tenggara.

Latihan maritim menunjukkan bahwa AS masih merupakan kekuatan dominan di Asia Tenggara. Washington akan lebih lanjut menargetkan Beijing dan memperkuat kehadiran militernya di wilayah tersebut. Latihan maritim adalah bagian dari Strategi Indo-Pasifik AS dan bagian penting dari strategi menuju Tiongkok. 

Negara-negara Asia Tenggara adalah tetangga dekat Tiongkok. Mungkin anggota ASEAN tidak berharap untuk mengubah latihan bersama angkatan laut menjadi aksi kolektif melawan Cina tetapi AS jelas ingin dunia melihatnya seperti itu. Karena semua 10 anggota berpartisipasi dalam latihan ini dan kita masih tidak bisa meremehkan pengaruh AS terhadap ASEAN.

Namun hubungan Cina dengan negara-negara Asia Tenggara telah membuat kemajuan luar biasa terutama hubungan ekonomi dan perdagangan. Menurut Kantor Informasi Dewan Negara Cina pada bulan Juli bahwa ASEAN telah melampaui AS untuk menjadi mitra dagang terbesar kedua Cina pada paruh pertama tahun 2019.  

Melalui kerja sama ekonomi tersebut Tiongkok berencana untuk secara bertahap mencapai konsensus dengan negara-negara Asia Tenggara dan dengan demikian membentuk dasar untuk negosiasi perselisihan maritim. Ini bisa menjadi cara yang damai dan saling menguntungkan untuk menyelesaikan perselisihan.

Namun AS telah mencegah kerja sama win-win antara Cina dan negara-negara Asia Tenggara. AS bekerja lebih keras untuk campur tangan dalam urusan regional dan melemahkan pengaruh Cina di Asia Tenggara dengan berusaha mempertahankan hegemoni AS di seluruh dunia. Dengan menjual senjata ke Taiwan dan memperkuat kehadiran militernya di Laut Cina Selatan, AS telah menjadi lebih agresif daripada defensif. Ini telah sangat meningkatkan risiko di kawasan ini. 

Akankah negara-negara Asia Tenggara akhirnya dipaksa untuk memilih pihak? Ya, sayangnya meskipun negara-negara Asia Tenggara telah berusaha dengan hati-hati menangani hubungan mereka dengan Cina dan AS ternyata AS memaksa negara-negara ini untuk membuat pilihan.

Cina tidak akan pernah takut dengan provokasi AS. Kami memiliki kekuatan yang cukup untuk mempertahankan kepentingan inti kami. Tetapi bagaimana Cina bisa memberikan perlindungan keamanan yang andal ke negara-negara kawasan? Ini akan menjadi tantangan bagi Cina kecuali jika Tiongkok menggantikan AS dalam bidang keamanan dan membentuk mekanisme keamanan kolektif baru di Asia Tenggara.

Comments

Popular Posts