Kesepakatan Nuklir Iran Sudah Berakhir


Iran mengumumkan pada hari Minggu bahwa pihaknya akan meninggalkan batasan pada pengayaan uranium dan mengambil langkah lebih jauh dari komitmen untuk perjanjian nuklir 2015 dengan 6 kekuatan utama. Di bawah kesepakatan penting nuklir Iran yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dimana Teheran setuju untuk mengekang kegiatan nuklirnya dengan imbalan pencabutan sebagian besar sanksi internasional.

Namun pemerintahan Trump secara sepihak meninggalkan kesepakatan pada 8 Mei 2018 dan memberlakukan kembali sanksi ekonomi yang melumpuhkan terhadap Iran. Sebagai tanggapan Teheran mulai melakukan gerakan bertahap setiap 2 bulan untuk menjatuhkan komitmen nuklirnya. Mulai tahun lalu Iran melampaui batas yang disepakati untuk menimbun uranium yang diperkaya rendah dan kemudian mulai memperkaya uranium.



Pengumuman hari Minggu yang terjadi setelah pembunuhan AS terhadap komandan militer Iran Qasem Soleimani adalah langkah kelima dan terakhir untuk mengakhiri komitmennya pada perjanjian nuklir 2015 yang penting. "Dalam langkah kelima menarik diri dari komitmennya dimana Republik Islam Iran menjatuhkan batasan kunci terakhir di bawah kesepakatan nuklir yaitu 'pembatasan jumlah sentrifugal'," IRNA mengutip pengumuman oleh pemerintah Iran sebagai bacaan.

Oleh karena itu "program nuklir Iran tidak akan lagi menerima pembatasan praktis termasuk tingkat dan kemurnian pengayaan, massa bahan yang diperkaya dan kegiatan R&D".



Sejauh ini Iran belum melampaui kemurnian yang diizinkan dimana kesepakatan menetapkan batas 3,67 % dan Iran telah bertahan sekitar 4,5 % dalam beberapa bulan terakhir jauh di bawah 20 % yang dicapai sebelum kesepakatan dan sekitar 90 % yang merupakan kelas senjata.

Pemerintah Iran juga mengatakan bahwa Teheran siap untuk merangkul kembali komitmen nuklirnya seandainya sanksi anti-Iran dihapus dan kepentingan ekonominya di jamin bawah kesepakatan nuklir. "Seperti sebelumnya Iran akan melanjutkan kerjasama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA)" menurut pengumuman Iran pada hari Minggu.



"Langkah ini dalam JCPOA yaitu kesepakatan dan semua 5 langkah dapat dibalikkan setelah penerapan kewajiban timbal balik yang EFEKTIF," tweeted Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.

Comments

Popular Posts