Risiko Dari Sampah Ruang Angkasa Semakin Memburuk



Kita semakin bergantung pada komunikasi satelit. Namun saat satelit terpecah maka puing-puing yang dihasilkan menyebabkan risiko terhadap satelit yang berfungsi lainnya dan berisiko terhadap pesawat ruang angkasa. Saat sampah ruang menumpuk demikian juga masalahnya.

Sampah ruang angkasa berasal dari berbagai sumber seperti bekas satelit, bekas pakai roket pendorong dan bagian dari pesawat ruang angkasa yang hancur. Sampah ini tetap hidup di atas atmosfer kita sampai bertabrakan dengan sesuatu yang lain.

Menurut Laboratorium Roots masalah utama adalah ketika sampah ruang bertabrakan dengan benda-benda untuk membuat potongan puing ruang yang lebih kecil. Sementara pesawat ruang angkasa dapat menghindari benda-benda yang lebih besar dari puing-puing seperti itu dan benda-benda yang lebih kecil berisiko.

Risiko utama yang ditimbulkan oleh serpihan-serpihan ruang yang lebih kecil terkait dengan kecepatan orbital semakin cepat suatu benda bergerak semakin besar dampaknya. Akibatnya benda kecil yang bergerak dengan kecepatan puluhan ribu mil per jam dapat menyebabkan kerusakan substansial ketika mengenai benda lain.

Dalam sebuah langkah untuk melindungi para astronot di atas Stasiun Luar Angkasa Internasional maka perisai whipple telah ditempatkan yaitu sejenis perisai dampak kecepatan ultra. Perisai ini berfungsi untuk mengurangi energi tumbukan dari benda-benda puing ruang yang melakukan kontak dengan kapal ruang angkasa atau dengan stasiun ruang angkasa.

Risiko nyata juga ada bahwa sampah ruang angkasa dapat terakumulasi ke tingkat sedemikian rupa sehingga hampir mustahil untuk menavigasi pesawat ruang angkasa dengan aman melalui semua puing yang menggunung.



Berbagai ide telah diajukan ke depan untuk mencoba membersihkan orbit di sekitar Bumi. Saran yang diuji oleh NASA termasuk penerapan jaring besar untuk mencoba menangkap sampah luar angkasa atau menggunakan lengan 'grabber' robot untuk mengangkut barang-barang yang lebih besar.

Gagasan lain dari European Space Agency adalah menggunakan tunda ruang magnetik. Dengan konsep ini medan magnet akan dihasilkan sehingga berfungsi sedikit seperti sinar traktor. Balok akan digunakan untuk mendorong benda-benda menjauh, sehingga sampah antariksa dipindahkan keluar dari orbit. Teknologi ini akan membutuhkan peralatan khusus yang disebut magnetorquer yaitu sejenis elektromagnet yang kuat.

Kembali pada tahun 2017, Jepang berusaha mengembangkan jenis teknologi ini menghasilkan tether elektromagnetik yang panjangnya sekitar 6 lapangan sepak bola. Namun pengoperasian perangkat tidak berhasil.

Banyak gagasan yang terus diuji oleh para ilmuwan. Sementara itu masalah sampah ruang angkasa masalah buatan manusia sendiri terus menimbulkan risiko bagi penggunaan ruang oleh kita.

Comments

Popular Posts