Australia Meningkatkan Anggaran Pertahanan $ 270 Miliar

UPGRADE MILITER
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan Australia mengalokasikan $ 270 miliar untuk meningkatkan militernya di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Indo-Pasifik. (Foto: Wallace Woon / Pool via REUTERS / File Photo)

Untuk pertama kalinya dalam hampir 8 dekade Australia akan memperkuat kekuatan militernya sendiri dan bersiap untuk prospek perang di wilayahnya sendiri ketika pemerintah mengeluarkan uang ekstra untuk daftar belanja senjatanya. 

Perdana Menteri Scott Morrison telah mengungkapkan bahwa Australia akan membeli roket jarak jauh yang mampu mencapai target 370 kilometer jauhnya sebagai bagian dari program untuk mengalokasikan $ 270 miliar pada peralatan militer selama 10 tahun ke depan.

Seorang analis militer terkemuka memperingatkan tentang konflik Asia-Pasifik yang kemungkinan akan meletus dalam dasawarsa mendatang karena Cina semakin meningkatkan pengeluaran pertahanannya sendiri.

Morrison mengidentifikasi beberapa bidang utama kecemasan termasuk batas antara Cina dan India, masalah Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur. Langkah ini mengikuti hubungan tegang antara Cina dan Australia yang sebagian besar dipandang paling buruk dalam beberapa tahun terakhir.

Pengeluaran inisiatif pertahanan terbaru Australia, sekitar 2 % dari produk domestik bruto negara itu merevisi tindakan selama bertahun-tahun sebelumnya hanya dilakukan pada tahun 2016 dan yang telah mengalokasikan A $ 195 miliar untuk program tersebut.

Perdana menteri menyatakan sebagian besar anggaran akan digunakan untuk meningkatkan senjata Angkatan Pertahanan Australia termasuk kemampuan dunia maya, infrastruktur tempur penolakan wilayah dan perangkat keras militer lainnya.

Morrison mengatakan sementara mereka berurusan dengan kerusakan akibat pandemi COVID-19 di rumah "kita juga perlu mempersiapkan dunia pasca-COVID yang lebih berbahaya dan tidak tertib" kata SBS News mengutip ucapannya.

Australia akan berjanji untuk menyisihkan miliaran untuk peningkatan militer dan pembelian senjata baru karena Presiden AS Donald Trump telah menuntut sekutu dan menghabiskan hampir 40 % lebih banyak dibandingkan dengan evaluasi pertahanan terakhir pemerintah pada tahun 2016.

Australia akan membeli lebih banyak kemampuan serangan mematikan termasuk Rudal Anti-Kapal Long Range AGM-158C buatan AS termasuk mengalokasikan anggaran tambahan dalam penelitian dan pengembangan senjata hipersonik canggih.

Morrison mengatakan meningkatnya ketegangan di wilayah Indo-Pasifik berarti Australia harus mampu menahan pasukan musuh potensial dari jarak yang lebih jauh.

Rory Medcalf, kepala National Security College National University menyatakan bahwa program baru ini membuktikan Australia serius dalam hal pencegahan dan kemungkinan pertikaian bersenjata di kawasan Indo-Pasifik.

Sejak rilis Buku Putih Pertahanan Australia 2016, Morrison mengatakan dunia telah melihat percepatan tren kritis yang sudah berlangsung. Pemerintah Australia mencari ke AS untuk memasok dan mendukung program militer barunya dan lebih jauh ketergantungannya pada Washington.

Comments

Popular Posts