Cina Meluncurkan 9 Satelit Ke Luar Angkasa Dari Platform Laut
Peluncuran berlangsung pada 09:23 waktu setempat (01:23 GMT / 9: 23 Timur hari Senin) dari platform peluncuran sepanjang 524 kaki (159,6 meter) bernama De Bo 3.
Misi tersebut adalah peluncuran kedua berbasis laut di Cina setelah peluncuran laut Panjang 11 Maret pertama pada Juni 2019. Namun ini adalah pertama kalinya Cina menggunakan fasilitas pelabuhan baru di Haiyang di Cina timur. Cina hanya negara ketiga yang melakukan peluncuran laut setelah AS dan Rusia.
9 satelit observasi Bumi ditempatkan di orbit sekitar 332 mil (535 kilometer) dan akan memberikan data untuk survei sumber daya tanah, perencanaan kota, pemantauan bencana dan penggunaan lainnya.
Satelit tersebut adalah milik Chang Guang Satellite Technology Co., Ltd., (CGST), sebuah spin-off komersial dari Changchun Institute of Optics, Fine Mechanics and Physics (CIOMP), yang dimiliki oleh Chinese Academy of Sciences.
6 dari satelit tersebut adalah satelit pencitraan push-broom yang mampu mengembalikan gambar yang menampilkan fitur sekecil 3 kaki (hampir 1 1 meter). 3 yang terakhir adalah satelit pencitraan video. Platform berbagi video China Bilibili dan CCTV penyiar negara masing-masing memiliki satu satelit yang diberi nama untuk mereka melalui sponsor dengan sains populer dinyatakan sebagai salah satu kegunaannya.
CGST sedang membangun konstelasi 138 satelit observasi Bumi komersial yang mampu mencitrakan tempat mana pun di Bumi 5 hingga 7 kali sehari.
(Kredit gambar: CASC
Roket Long March 11 Cina berdiri di atas platform berbasis laut negara De Bo 3 di Laut Kuning menjelang 15 September 2020. Misi tersebut dilaporkan sebagai terobosan di Tiongkok. "Peluncuran laut ini menandai langkah penting yang kami ambil dalam membangun sistem peluncuran berbasis laut" kata Li Zongli, direktur Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan kepada media pemerintah. "Pembangunan platform peluncuran laut akan memperluas area peluncuran pesawat ruang angkasa Cina, meningkatkan efisiensi peluncuran, dan membuat peluncuran pesawat ruang angkasa kami lebih fleksibel dan lebih aman."
Cina mendirikan pelabuhan antariksa di Kota Haiyang, Provinsi Shandong untuk memfasilitasi tidak hanya untuk mempersiapkan peluncuran roket tetapi juga sebagai keseluruhan klaster industri luar angkasa. Hub yang masih dalam pengembangan akan mencakup penelitian dan manufaktur luar angkasa lapor SpaceNews.
(Kredit gambar: CASC)
Roket Long March 11 Cina yang membawa 9 satelit observasi Bumi Jilin-1 Gaofen-3 diluncurkan dari platform berbasis laut negara De Bo 3 di Laut Kuning pada 15 September 2020. "Setelah selesai itu akan mampu menghasilkan 20 kendaraan peluncur propelan padat per tahun. Rencana kami adalah pada akhir tahun depan seluruh area awal akan berfungsi penuh," kata Gao Zhongqian, wakil walikota Haiyang mengatakan kepada CCTV Pada akhirnya, lokasi tersebut juga dapat menghasilkan roket propelan cair.
Pelabuhan Haiyang menambah empat pusat peluncuran luar angkasa Cina dengan 3 terletak jauh di pedalaman dan 1 lagi di pantai. Peluncuran di darat menyebabkan tahapan yang telah dihabiskan jatuh ke tanah dan terkadang mengancam daerah berpenghuni yang terbaru adalah sebuah sekolah di provinsi Shaanxi. Peluncuran laut dapat mengurangi risiko tersebut.
Kesembilan satelit tersebut menambah setidaknya 16 satelit Jilin-1 yang sudah dikirim ke orbit. Satelit Jilin-1 lainnya disebut Gaofen-02C hilang dalam kegagalan peluncuran roket Kuaizhou-1A pada hari Sabtu Cina telah melakukan 27 peluncuran pada tahun 2020 sejauh ini termasuk misi Mars Tianwen-1tetapi telah mengalami 4 kegagalan.
Comments
Post a Comment
WeLcOmE TO My SiTeS