Menahan Cina Dengan Memperkuat Hubungan AS-Vietnam Adalah Mimpi Angan-angan AS

Pengiriman vaksin COVID-19 tiba di Vietnam pada 23 Agustus 2021 sebagai bagian dari bantuan militer China kepada pasukan Vietnam. Foto: Kedutaan Besar China di Vietnam
Pada Senin sehari sebelum kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Harris ke Vietnam pengiriman vaksin COVID-19 tiba di negara itu sebagai bagian dari bantuan militer Cina kepada pasukan Vietnam. Para ahli mengatakan bahwa tentara Cina dan Vietnam telah lama mempertahankan kerjasama yang baik menambahkan bahwa untuk mencapai tujuan anti-Cina melalui penguatan hubungan bilateral dengan Vietnam adalah mimpi angan-angan AS.

Kementerian Pertahanan Nasional Cina mengumumkan pada hari Senin bahwa mengikuti permintaan dari Vietnam, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengirimkan batch baru vaksin COVID-19 kepada militer Vietnam. 

The Global Times mengetahui bahwa Vietnam adalah satu dari lebih dari 2 lusin negara di mana PLA telah memberikan bantuan vaksin kepada angkatan bersenjata tahun ini. Sejak Agustus selain Vietnam, PLA telah memberikan vaksin ke Kamboja, Myanmar dan negara-negara lain.

Menurut Vietnam News Agency, Letnan Jenderal Senior Hoang Xuan Chien, Wakil Menteri Kementerian Pertahanan Nasional Vietnam mengatakan bahwa bantuan vaksin COVID-19 dari Kementerian Pertahanan Cina sepenuhnya menunjukkan semangat solidaritas dan gotong royong antara kedua negara. Hoang juga menegaskan hubungan militer antara Vietnam dan Cina mengatakan bahwa hubungan antara kedua angkatan bersenjata selalu menjadi pilar penting dari kemitraan kerjasama strategis yang komprehensif antara Vietnam dan Cina.

Vietnam saat ini mengalami gelombang COVID-19 yang paling serius. Menurut informasi yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Vietnam negara tersebut telah mencatat lebih dari 10.000 kasus baru yang dikonfirmasi dalam 1 hari selama 5 hari berturut-turut dari 19 hingga 23 Agustus yang meningkatkan jumlah kasus nasional menjadi 358.456.

Secara kebetulan vaksin yang disumbangkan oleh PLA tiba di Vietnam sehari sebelum Harris. Sesuai rencana Harris akan tiba di Vietnam pada hari Selasa setelah kunjungannya ke Singapura menjadi pejabat tertinggi AS yang mengunjungi Asia Tenggara sejak Biden menjabat. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi Vietnam pada 28 Juli dan Harris akan menjadi pejabat senior AS kedua yang mengunjungi negara itu dalam waktu kurang dari sebulan.

BBC menggambarkan kunjungan Harris sebagai "bagian dari serangan pesona diplomatik oleh pemerintahan Biden di Asia Tenggara" menunjukkan pentingnya AS sekarang melekat pada kawasan tersebut. Laporan itu mengatakan Harris akan menggunakan sumbangan baru-baru ini dari 23 juta dosis vaksin COVID-19 yang memberikan dorongan tak terduga pada citra AS di Asia Tenggara untuk mengusulkan kerja sama medis dan perawatan kesehatan yang lebih dalam. 

Mengomentari perjalanan Harris di Asia, Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan pada konferensi pers pada hari Senin bahwa "Cina selalu berpendapat bahwa pertukaran antar negara harus kondusif untuk mempromosikan rasa saling percaya, perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia pada umumnya."

Cina akan menyetujui jika kunjungan Harris ke Vietnam ditujukan untuk memperkuat hubungan bilateral antara AS dan Vietnam tetapi jika Cina bermaksud untuk meningkatkan tujuan anti-Cina maka itu tidak akan terjadi kata Zhou Bo, peneliti dari Center for International Keamanan dan Strategi Universitas Tsinghua mengatakan kepada Global Times pada hari Senin.

Zhou mengatakan bahwa ketika AS gagal dalam pendudukannya selama 2 dekade di Afghanistan, AS diperkirakan akan mencari jalan keluar dengan beralih ke kehadiran yang lebih kuat di kawasan Asia-Pasifik. Ia menambahkan kunjungan pejabat seperti Harris ke Asia dapat dilihat sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan dengan negara-negara di kawasan.

"Sudah pasti bahwa kunjungan berturut-turut oleh pejabat senior AS ke Asia Tenggara memiliki niat untuk menargetkan Cina tetapi ini adalah mimpi angan-angan AS," kata Zhou sambil menyoroti bahwa "pernyataan yang dibuat oleh pemimpin militer Vietnam juga mengungkapkan hubungan baik antara Cina dan Vietnam. Militer Cina dan Vietnam telah menjalin kerja sama di berbagai bidang sejak lama. Dukungan Cina kepada Vietnam tidak hanya tercermin dalam bantuan vaksin tetapi juga dalam aspek lain seperti pelatihan personel."

Zhou mencatat bahwa Cina adalah tetangga terbesar Vietnam dan kedua negara memiliki pertukaran ekonomi dan orang-ke-orang yang erat. Meskipun ada beberapa masalah kontroversial kedua belah pihak berkomitmen untuk menyelesaikannya melalui negosiasi dan konsultasi damai. 

"Jadi baik Vietnam maupun negara lain tidak akan melompat ke kereta AS karena seringnya kunjungan para pejabat," kata Zhou.

Comments

Popular Posts