Australia: 'Tidak Perlu Membuktikan' Persahabatan Dengan Prancis

Sebuah rudal jelajah Tomahawk pada 29 Maret 2011. Australia mengakuisisi kapal bertenaga nuklir AS setelah pembicaraan rahasia. FOTO: AFP
Australia telah membuktikan persahabatannya kepada Prancis melalui pengorbanan tentara Australia selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II kata wakil perdana menteri negara itu pada Senin tanggal 20 September yang memicu perselisihan mengenai kontrak kapal selam besar.

Menyusul kemarahan Prancis atas keputusan Canberra untuk secara sepihak tiba - tiba membatalkan kontrak kapal selam bernilai miliaran dolar yang dinegosiasikan selama bertahun-tahun.

Australia tidak perlu membuktikan kedekatan, persahabatan, dan keinginan tegas "untuk menjaga kebebasan dan kebebasan kesetaraan Prancis", kata Joyce, yang saat ini menjabat sebagai perdana menteri sementara Scott Morrison yang mengunjungi Washington.
"Kami memiliki puluhan ribu warga Australia yang telah meninggal di tanah Prancis atau meninggal karena melindungi tanah Prancis dari negara-negara yang mengelilingi mereka baik dalam Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua" tambahnya.
Referensinya tentang masa-masa sulit dalam sejarah Prancis sekitar 1 abad yang lalu sepertinya tidak akan meredakan kemarahan Prancis.

Paris telah berulang kali mengecam Australia dan AS setelah Canberra pekan lalu mundur dari kesepakatan besar untuk membeli 12 kapal selam konvensional Prancis yang alih-alih memilih untuk mengakuisisi kapal bertenaga nuklir AS setelah pembicaraan rahasia.
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah memanggil duta besar Prancis untuk Canberra dan Washington sementara para pejabat Prancis menuduh negara-negara itu berbohong atas aliansi pertahanan terkait yang juga mencakup Inggris.

Canberra telah menekankan pentingnya hubungan dengan Prancis tetapi mempertahankan keputusan tersebut karena kepentingan nasional Australia yang muncul ketakutan saat negara tersebut berupaya melawan meningkatnya pengaruh Cina di kawasan Asia-Pasifik.


Comments

Popular Posts