AS Tidak Belajar Apa Pun Dari Pelajaran Di Ukraina

Semua orang dan anjing mereka berpikir Cina harus belajar dari perang Rusia di Ukraina. Tetapi Beijing bukan satu-satunya “murid” atau bahkan yang memiliki taruhan tertinggi. 

Selain Ukraina dan Rusia pelajaran hari itu sesungguhnya benar-benar milik AS. 

Dan tanda-tandanya adalah bahwa AS tidak belajar apa-apa karena mereka membeli propaganda mereka sendiri. 

Menolak untuk mengakui konflik ini berubah menjadi bencana global mereka mencoba untuk meniru strategi serupa di Indo-Pasifik melawan Cina. Itu pasti akan gagal tetapi ada kemungkinan besar bahwa itu masih akan menyebabkan banyak kekacauan sebelum debu mengendap. 

Semoga bangsa-bangsa Asia yang pragmatis dapat melawan dengan bijak sebelum kebakaran di Eropa terulang kembali di belahan dunia mereka. 

Uni Eropa dan AS mungkin memiliki tujuan pembaruan tetapi tidak untuk seluruh dunia. 

Setelah kejutan awal invasi mereda bahkan beberapa sekutu dan teman AS seperti India, Afrika Selatan, Meksiko dan Israel lebih suka duduk di pagar. 

Di seluruh Afrika, Timur Tengah dan sebagian besar Asia perang adalah tentang kejatuhan ekonomi mulai dari inflasi makanan dan energi hingga rantai pasokan yang terjerat atau rusak. Ini berarti krisis yang jauh lebih dalam bagi negara-negara berpenghasilan rendah. 

Krisis pangan membayangi seluruh Afrika. Lainnya seperti Sri Lanka sedang berjuang dengan pembayaran utang. Itu sebabnya seluruh dunia menyerukan diakhirinya perang di Ukraina. Banyak pemimpin Barat masih percaya "dunia" bersama mereka padahal sebenarnya tidak. Mereka sekarang mengincar kemenangan atas Rusia dengan secara efektif mengubah konflik menjadi perang proksi. 

Dalam kata-kata kepala pertahanan AS yaitu Lloyd Austin bahwa “Kami ingin melihat Rusia melemah hingga tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukannya dalam menginvasi Ukraina. Ukraina jelas percaya diri bahwa ia dapat menang dan begitu juga semua orang di sini.” 

Sebenarnya bahkan Presiden Volodymyr Zelensky telah berulang kali mengatakan bahwa dia ingin berdamai dia tidak pernah mengklaim bahwa dia menginginkan “kemenangan” atas Rusia. 

Sekarang jika seluruh dunia tidak akan setuju dengan perang proksi NATO-AS bahkan dalam menghadapi agresi Rusia secara langsung mereka yang berada di Indo-Pasifik akan lebih enggan untuk memprovokasi Cina yang jauh lebih tidak agresif menurut kata Washington. Jadi orang AS tentu saja tidak akan pernah belajar.

Comments

Popular Posts