Rencana Cina Menghapus Dominasi Global Dolar

Cina mulai menyiapkan tantangan baru terhadap peran dolar AS dalam perdagangan internasional dalam beberapa hari terakhir tetapi tanda-tandanya sepertinya tidak akan membuat banyak kemajuan.
Negara -negara BRICS yaitu Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan berencana untuk mengembangkan mata uang cadangan global baru berdasarkan sekeranjang mata uang mereka kata Presiden Vladimir Putin. Sementara itu Cina mengatakan akan membangun cadangan yuan baru bersama Hong Kong, Singapura dan 3 negara bagian lainnya dengan masing-masing menyumbang sekitar $2,2 miliar.
Beijing kemungkinan besar berharap bahwa langkah-langkah ini akan mengancam posisi dolar sebagai mata uang cadangan dunia yang digunakan dalam kontrak perdagangan internasional minyak. Tetapi greenback telah mengatasi tantangan seperti itu sebelumnya.
Pada tahun 2016, yuan bergabung dengan sekeranjang mata uang yang membentuk aset cadangan internasional Dana Moneter Internasional hak penarikan khusus.
"Itu dimaksudkan sebagai senjata yang ditembakkan pada yuan yang menjadi cadangan internasional utama" kepala pasar global ING, Chris Turner mengatakan kepada Insider. "Tetapi peningkatan penggunaan yuan sebagai mata uang cadangan cukup mengecewakan."
Hanya seperempat dari pergeseran dari dolar telah menjadi renminbi dalam beberapa tahun terakhir menurut IMF
Bank-bank sentral malah beralih untuk memegang mata uang cadangan non-tradisional seperti dolar Australia, krona Swedia, dan won Korea Selatan dan yuan masih menyumbang hanya 2,9% dari cadangan global.
Yuan juga dipatok dolar melalui kurs referensi dengan bank sentral Cina mempertahankan rasio 7 banding 1 secara luas untuk membuat ekspor Cina lebih kompetitifItu berarti tidak mungkin mengancam mitra Amerika-nya sebagai aset cadangan global.
"Mata uang cadangan BRICS akan menjadi rencana yang menantang" kata analis pasar senior Oanda Jeff Halley kepada Insider. "4 dari 5 mata uang adalah mata uang yang dikelola dan dalam kasus Cina yuan tidak dapat dikonversi dan dikelola terhadap sekeranjang mata uang di mana dolar AS memiliki bobot terbesar."
Selain itu ada pertanyaan tentang konversi yaitu apakah ada pembatasan tentang bagaimana suatu mata uang diperdagangkan di pasar valuta asing. Mereka yang ingin memperdagangkan rupee India dalam jumlah besar misalnya, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu.
Jadi sementara investor mungkin khawatir tentang ancaman baru yang nyata terhadap dominasi dolar ini, faktor-faktor ini menunjukkan bahwa greenback tidak akan kehilangan posisi terdepannya dalam waktu dekat.
"Saya mendengar cerita ini sepanjang waktu" kata Halley. "Tidak ada ancaman di masa mendatang terhadap dominasi dolar AS. Ini adalah mata uang ekonomi terbesar digunakan di pasar modal terbesar dan terdalam di dunia dan dapat ditukar secara bebas."
"Semua itu tidak berlaku untuk mata uang BRICS" tambahnya. "Saya lebih suka dibayar dalam dolar AS daripada rand, real, rubel, rupee, atau yuan."

Comments

Popular Posts