Cina Berupaya 'Menghancurkan' AUKUS
Tiongkok berusaha untuk “menghancurkan” proyek untuk membantu Australia membangun armada kapal selam bertenaga nuklir, kata kepala Dinas Keamanan Inggris.
Beijing telah menjadikannya “prioritas tinggi” untuk mencoba mencuri kekayaan intelektual yang terlibat dalam kemitraan AUKUS, Direktur Jenderal MI5 Ken McCallum mengatakan kepada wartawan pada pertemuan puncak keamanan di California, Telegraph melaporkan pada hari Jumat.
Kemitraan AUKUS yaitu sebuah perjanjian antara Australia, Inggris, dan AS untuk berbagi teknologi militer seperti kapal selam bertenaga nuklir dibentuk pada tahun 2021 “untuk melawan pengaruh Tiongkok yang semakin besar di kawasan Pasifik,” kata surat kabar itu seraya menambahkan bahwa mata-mata Tiongkok lembaga-lembaga tersebut telah berusaha menyusup ke AUKUS dan mencuri rahasianya sejak pembentukannya.
“Jika Anda melihat reaksi publik yang lebih luas ketika aliansi AUKUS diumumkan, Anda dapat menyimpulkan bahwa Beijing tidak senang dan mengingat segalanya, Anda tahu tentang cara spionase dan campur tangan Tiongkok terjadi, itu akan menjadi hal yang buruk. Dapat diasumsikan bahwa akan menjadi prioritas utama bagi mereka untuk memahami apa yang terjadi di dalam AUKUS dan berusaha untuk mengganggunya jika mereka mampu,” kata McCallum.
Pernyataannya menyusul kekhawatiran yang disuarakan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris bahwa birokrasi AS menghambat pembagian teknologi, kata Telegraph.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengatakan pada bulan Maret bahwa aliansi tersebut “hanya akan memperburuk perlombaan senjata, melemahkan rezim nonproliferasi nuklir internasional dan merugikan perdamaian dan stabilitas regional.”
Beliau mengatakan bahwa ketiga negara tersebut, “demi kepentingan geopolitik mereka sendiri telah sepenuhnya mengabaikan kekhawatiran masyarakat internasional dan semakin menempuh jalan yang salah dan berbahaya.”
McCallum pekan lalu mengatakan bahwa sekitar 20.000 warga Inggris telah didekati oleh aktor negara Tiongkok di LinkedIn dengan harapan mencuri rahasia industri atau teknologi.
Spionase industri terjadi dalam “skala nyata,” katanya seraya menambahkan bahwa sekitar 10.000 bisnis di Inggris berada dalam risiko terutama di bidang kecerdasan buatan, komputasi kuantum, atau biologi sintetik yang sedang diupayakan oleh Tiongkok.
“Minggu demi minggu tim kami mendeteksi sejumlah besar aktivitas rahasia yang dilakukan oleh negara-negara seperti Tiongkok pada khususnya tetapi juga Rusia dan Iran,” katanya menjelang pertemuan puncak kepala mata-mata dari badan-badan negara aliansi Five Eyes Australia yang diselenggarakan FBI, Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan AS.
“Aktivitasnya tidak hanya ditujukan pada rahasia pemerintah atau militer. Bukan hanya ditujukan pada infrastruktur penting kita namun semakin [pada] perusahaan-perusahaan baru yang menjanjikan yaitu perusahaan-perusahaan inovatif yang bermunculan dari universitas-universitas kita, penelitian akademis itu sendiri, dan orang-orang yang mungkin tidak menganggap keamanan nasional adalah hal yang penting bagi mereka,” ujarnya.
Vektor serangan utama, kata McCallum, adalah mencoba mencuri informasi oleh aktor Tiongkok yang menyamar sebagai konsultan perekrutan di LinkedIn.
“Kami pikir jumlah kasus yang ada sudah melebihi 20.000 kasus dimana pendekatan awal dilakukan secara online melalui situs-situs semacam itu,” katanya dibandingkan dengan 10.000 kasus pada dua setengah tahun yang lalu.
Kekhawatiran terhadap spionase industri Tiongkok telah meningkat secara dramatis selama dekade terakhir yang dipimpin oleh AS.
Direktur FBI Christopher Wray menggambarkan Partai Komunis Tiongkok sebagai “ancaman nomor satu terhadap inovasi,” dan menambahkan bahwa Beijing telah menjadikan “spionase ekonomi dan mencuri karya dan gagasan orang lain sebagai komponen utama strategi nasionalnya.”
Dia mengatakan bahwa dia menjalankan “sekitar 2.000 investigasi” yang berkaitan dengan aktivitas Tiongkok dan bahwa lembaganya membuka berkas kasus baru “kira-kira setiap 12 jam.”
McCallum tidak memberikan angka yang setara untuk MI5 namun badan tersebut sebelumnya mengatakan jumlah kasus MI5 di Tiongkok telah meningkat tujuh kali lipat dalam empat tahun terakhir.
Comments
Post a Comment
WeLcOmE TO My SiTeS